Cover Warta Jemaat 02 April 2010

1418 / WG / IV / 2010
Jumat, 02 April 2010
Tahun XL


KEMATIAN KRISTUS
"tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa la telah mati, mereka tldak mematahkan kakiNya, tetapi seorang darl antara prajurit itu menikam lambungNya dengan tombak,
dan segera mengalir keluar darah dan air".
(Yohanes 19 : 33 – 34)

John Couths adalah seorang nahkoda yang bengis. suka menghujat dan berbicara kasar. Pada suatu hari ia tiba-tiba jatuh sakit dan hanya bisa terbaring di atas tempat tidurnya menunggu ajal. la sangat takut menghadapi maut maka dipanggilnya William, mualim yang ke satu. Tolonglah saya, bertelutlah dan doakan saya, sekarang saya merasa betapa busuk dan jahatnya saya,... saya takut kalau-kalau saya akan mati saat ini juga'. Namun apa yang menjadi jawabnya, "Maaf, Kapten saya tidak bisa berdoa. Sejak kecil saya belum pernah berdoa. Alkitab saja, saya tidak punya'. Alangkah terpukulnya John Couths, namun ia tidak putus asa, dimintanya mualim itu memanggil mualim ke dua, kemudian ke tiga namun hasilnya sama saja Tidak ada yang bisa berdoa dan membacakan Alkitab.
Sampai pada akhirnya dipanggilnya budak yang membantu di dapur bernama Willie Platt. Willie yang masih muda ini membacakan Yesaya 53: 5, seperti yang diajarkan oleh ibunya, yaitu mengisi kata "kita" di ayat tersebut diganti dengan namanya sendiri. Dan bunyinya sebagai berikut: “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan Willie Platt, dia diremukan oleh karena kejahatan Willie Platt, ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi Willie Platt ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilumya Willie Ptatt menjadi sembuh". Setelah membacakan demikian Willie menggantikan namanya dengan nama John Couths di kitab Yesaya tersebut. Tiba-tiba air mata John Couths mengalir, kedua tangannya menggenggam dan senyum kepastian pengampunan terpancar di wajahnya. Sesaat sebelum nafasnya putus, ia masih bersaksi kepada anak buahnya tentang Yesus yang mati ganti dirinya dan keselamatannya.
Kernatian Yesus amat menyakitkan hati Bapa di Sorga. Fakta kematianNya disakslkan oleh puluhan orang, Cara Yesus mati disamakan dengan cara penjahat harus menjalani hukuman mati. Dunia memandangnya sebagai akhir suatu perjuangan, tetapi Yesus mati adalah awal kemenangan manusia terhadap dosa sebab kematianNya tanda dosa dikalahkan dan maut dilucuti kuasanya sebab la bangkit.
Allah mengutus Kristus bukan untuk hidup bagi diriNya sendiri tapi melalui kematianNya memberikan hidupNya bagi manusia yang telah mati di dalam dosa. Oleh kematiannya, kita telah mati karena dosa dihidupkan di hadapan Allah. (JH).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar