Renungan Harian 22-27 Pebruari 2010

RENUNGAN SEPANJANG MINGGU

Senin, 22 Pebruari 2010
PEPERANGAN (1 Petrus 5:8 Yeremia 17:9)
Roh Kudus hadir untuk tinggal di dalam diri kita ketika kita menjadi Kristen. Dia mengubah hati kita sehingga sekarang kita ingin melakukan apa yang baik. Dia memberi kita kuasa untuk tidak melakukan apa yang ingin kita lakukan ketika kita tahu bahwa itu salah. Walaupun begitu, hati kita terus berdosa sampai hari kematian kita. Kita masih ingin berbuat dosa. Bagi seorang Kristen, rasanya seperti ada peperangan di dalam dirinya. Memang ada! Peperangan itu adalah antara keinginan-keinginan baru untuk menyenangkan Allah dan keinginan-keinginan lama untuk berbuat dosa dan menyenangkan diri sendiri.
Bacalah Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Kita harus sangat berhati-hati dan waspada karena kita sangat mudah jatuh ke dalam dosa. Alkitab memberi tahu kita bahwa iblis selalu mencari kesempatan untuk membuat kita melakukan hal yang salah (1 Petrus 5:8). Alkitab juga memberi tahu kita bahwa hati kita sebenarnya sangat jahat dan akan menjebak kita untuk berbuat dosa dan memberi tahu diri kita bahwa itu sama sekali bukan dosa (Yeremia 17:9). Tetapi bersikap waspada tidaklah cukup. Jika Allah tidak melindungi kita dari dosa, maka semua usaha kita akan menjadi sia-sia. Itulah sebabnya Yesus mengajar kita untuk berdoa, "Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat."

Selasa, 23 Pebruari 2010
ALLAH TIDAK PERNAH MENCOBAI (Yohanes 17:15; Mazmur 19:14)
Tentu saja Allah tidak pernah mencobai siapa pun untuk berbuat jahat. Memang Dia memilih semua situasi dalam hidup kita bagi kita. Dia mengendalikan segala yang terjadi. Ketika kita berdoa, "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan kita mengaku bahwa Allah mengendalikan segala sesuatu dan kita bergantung kepadaNya. Kita memintaNya untuk mengatur segala yang kita alami begitu rupa sehingga kita tidak akan dicobai. Kita tahu bahwa bahkan Iblis pun tak dapat berbuat apa-apa kecuali Allah mengizinkannya. Jadi, kita memohon kepada Allah untuk menahan Iblis agar tidak mencobai kita.
Bacalah Yohanes 17:15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Kita tahu bahwa kita mudah berbuat dosa; karena itu kita meminta Allah untuk tidak menempatkan kita ke dalam situasi di mana kita akan dicobai dan mungkin menyerah kepada dosa.
Bacalah Mazmur 19:14 Lindungilah hambaMu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran besar.

Rabu, 24 Pebruari 2010
BERTUMBUH KUAT (2 Timotius 2:221 Korintus 10:13)
Allah tahu bahwa menghadapi situasi di mana kita akan dicobai untuk berbuat dosa kadang merupakan hal yang baik bagi kita. Dia tahu bahwa inilah salah satu cara untuk bertumbuh kuat di dalam iman dan belajar untuk lebih mempercayai dan taat kepadaNya. Jadi, kadang Dia menempatkan kita di dalam situasi di mana Iblis diizinkan untuk mencobai kita atau situasi di mana kita mudah untuk berbuat dosa. Dia telah berjanji bahwa pencobaan-pencobaan yang Dia izinkan tidak akan lebih besar daripada yang dapat kita hadapi.
Bacalah 1 Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Allah telah berjanji bahwa ketika kita dicobai atau apabila Iblis diizinkan untuk mencobai kita, Allah akan memberi kita anugerah. Dia akan memberi kita semua yang kita perlukan untuk menghadapi pencobaan dan untuk tetap menaatiNya.
Bacalah 2 Korintus 12:7-9: 7Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. 8Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. 9Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Ketika kita berdoa, "lepaskanlah kami daripada yang jahat," kita meminta Allah memberikan kepada kita kekuatan untuk bertahan dan agar tidak terjatuh ke dalam dosa ketika kita dicobai.

Kamis, 25 Pebruari 2010
TULUS (2 Timotius 2:22)
Ketika kita meminta Allah menjauhkan kita dari pencobaan dan melepaskan kita dari dosa ketika kita dicobai, kita harus tulus. Jika kita tulus, kita menjadi bijak untuk menjauhkan diri dari pencobaan atau tidak menyerah kepada dosa. Kita harus menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan. Kita harus mengetahui hal-hal apa yang sulit untuk kita hadapi, dosa-dosa apa yang dengan mudah dapat mencobai kita. Selanjutnya kita harus waspada untuk menjauhi hal-hal itu. Adalah bodoh jika kita mencoba melihat bisa seberapa dekat kita dengan dosa tanpa benar-benar melakukannya. Ketika kita sungguh-sungguh memohon kepada Allah untuk tidak membawa kita ke dalam pencobaan, kita tidak akan dengan sengaja mendekatinya! Jika kita tahu bahwa kita memiliki kelemahan-kelemahan tertentu terhadap dosa tertentu, kita harus menjaga jarak terhadap kegiatan-kegiatan atau orang-orang yang dapat mendorong kita untuk melakukan dosa itu. Rasul Paulus memberi tahu rekan mudanya, Timotius untuk menyelamatkan diri untuk melarikan diri dari hal-hal yang dapat membuatnya ingin melakukan yang jahat. Sebaliknya, Paulus menyuruhnya untuk bekerja keras dalam membangun hidupnya dengan hal-hal yang berkenan kepada Allah.
Bacalah 2 Timotius 2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

Jumat, 26 Pebruari 2010
YAKIN UNTUK MENGAMPUNI DAN TETAP MENGASIHI SESAMA (Efesus 4:26-27)
Seperti yang telah kita baca, Iblis sangat suka mencari kesempatan untuk membuat kita berdosa. Karena hati kita penuh dosa, kita dengan mudah menuruti Iblis. Kita harus tetap berusaha tidak melakukan hal ini. Salah satu pencobaan kesukaan Iblis yang digunakannya terhadap umat Allah adalah mencobai mereka untuk saling membenci atau marah satu sama lain. Iblis tahu bahwa Allah menghendaki anak-anakNya untuk saling mengasihi. la tahu bahwa dunia memperhatikan orang-orang Kristen untuk melihat apakah yang mereka katakan itu benar. Jika orang-orang Kristen tidak rukun, maka orang-orang non Kristen tidak akan mendengarkan apa yang mereka katakan. Apabila orang-orang Kristen saling bermusuhan, mereka tidak akan bekerja sama dan mereka tidak akan mampu untuk berbuat banyak untuk menolong pertumbuhan kerajaan Allah. Untuk semua alasan ini, Iblis bekerja keras terutama untuk membuat orang-orang Kristen saling tidak menyukai dan saling bermusuhan.
Orang lain akan berbuat dosa terhadap kita. Mereka akan menyakiti kita dan membuat kita marah, karena mereka berdosa, sama seperti kita. Kita menolong Iblis apabila kita menolak untuk mengampuni orang lain atas kesalahan yang mereka lakukan terhadap kita. Jika kita bersungguh-sungguh memohon kepada Allah untuk melepaskan kita dari yang jahat, kita tidak boleh menyisakan ruang di dalam hati kita bagi Iblis untuk melakukan perbuatannya memecah belah umat Allah. Kita harus yakin untuk mengampuni dan tetap mengasihi sesama, bahkan ketika kita tidak menyukainya.
Bacalah Efesus 4:26-27 26Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu 27dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Sabtu, 27 Pebruari 2010
PENCOBAAN ITU TIDAK AKAN MENGEJUTKAN MEREKA.(Efesus 6:13-18)
Karena Roh Allah tinggal di dalam. kita dan karena kita ingin menyenangkan Allah Bapa kita, permohonan keenam ini seharusnya menjadi hal yang penting bagi kita. Kita harus memiliki keinginan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa kita tidak akan dicobai, atau bahkan jika kita dicobai, kita tidak akan berbuat dosa. Selama masa-masa di mana kita tidak menghadapi pencobaan, kita harus berusaha keras untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi pencobaan yang akan terjadi di waktu mendatang.
Orang-orang Kristen harus menganggap dirinya sebagai prajurit yang sedang berlatih. Prajurit dianggap bodoh jika tidak melakukan apa pun selain makan dan tidur ketika sebentar lagi mereka akan menghadapi pertempuran hebat. Para prajurit akan memastikan senjata dan perlengkapan tempur mereka siap pakai. Mereka akan bekerja keras untuk menjaga kondisi tubuh mereka sekuat mungkin. Prajurit yang baik akan selalu berlatih, menjadi semakin terlatih dalam bertempur. Demikian pula orang-orang Kristen harus bekerja dengan cerdik setiap hari untuk semakin mengenal Firman Allah. Mereka harus menyediakan waktu untuk berdoa. Orang-orang Kristen harus mendorong orang-orang Kristen lainnya dan dikuatkan juga oleh mereka. Mereka harus berlatih melakukan hal-hal yang Allah perintahkan. Kemudian, ketika pencobaan yang dahsyat menyerang, pencobaan itu tidak akan mengejutkan mereka. Karena mereka cerdik, maka mereka akan menjadi kuat dan lebih mampu untuk bertahan.
Bacalah Efesus 6:13-18 13Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. 14Jadi berdirilah tegap, erika pinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, 15kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; 16dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, 17dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, 18dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar