Minggu, 14 Februari 2010
Oleh: Ev. Sigit Poerbandoro
BERJALAN BERSAMA ALLAH
(Kejadian 50:15-21)
(Kejadian 50:15-21)
Kalau kita merenungkan tema hari ini ” berjalan bersama Tuhan ” maka terlebih dahulu kita membahas kalimat berjalan bersama Tuhan. Dalam perjanjian Lama kalau Allah menyertai hamba-hamba-Nya maka penyertaanNya itu melalui firman-firmanNya yang disampaikan secara khusus. Contoh dalam Alkitab, Allah berfirman kepada Nuh agar ia membuat bahtera sebab Allah mendatangkan air bah. Demikian juga saat umat Israel keluar dari Mesir dan melewati padang gurun lalu Allah berjalan bersama dengan umatNya dengan tiang awan pada siang hari dan tiang api saat malam hari dan masih banyak contoh-contoh yang lain saat Dia menyertai hamba-hambaNya.
Secara khusus tokoh Yusuf yang berjalan bersama Allah dalam Firman Tuhan yang baru kita renungkan bersama. Ketika ia tampil dalam pasal 37 maka Tuhan memberikan mimpi kepadanya. Dan kemudian juga Allah menyertai dengan setia demikian juga sebaliknya ia selalu melakukan kehendak Tuhan dalam perjalanan hidupnya. Hal ini nyata ketika Yusuf digodai oleh istri Potifar, ia menolaknya sekalipun itu merupakan ancaman bahkan bahaya dalam hidupnya. Namun kasih setia Allah melimpah baginya khususnya bagi yang berjalan bersama dengan-Nya. Bukti penyertaan Tuhan bagi Yusuf yang berjalan bersama dengan Allah yaitu ketika dalam penjara, Tuhan memberi hikmat kepada Yusuf sehingga bisa mengartikan mimpi khususnya mimpi Firaun. Dan akhirnya Yusuf diangkat menjadi penguasa di Mesir. Bagi orang yang berjalan bersama Allah, memiliki cara pandang yang berbeda dengan dunia. Bagi orang percaya segala yang terjadi dalam dunia ini termasuk hidupnya semuanya dalam rencana Allah. Hal ini Yusuf nyatakan dalam pasal 50 ayat 20 yang mengatakan ” Memang kamu telah mereka-rakakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar ”. Jadi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini tidak lepas dari kontrol dan rencana Alah. Dan yang kedua yang perlu kita belajar dari kehidupan Yusuf yang telah berjalan bersama Allah yaitu ia mengampuni. Hal ini ketika saudara-saudaranya datang kepadanya dengan sujud lalu Yusuf mengatakan dalam ayat 19 ” janganlah takut, sebab aku inilah pengganti Allah? ” dan dilanjutkan dalam ayat 21 yang mengatakan janganlah takut aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga. Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya. Oleh sebab itu sebagai orang yang berjalan bersama Allah, sesungguhnya kita menyatakan pengampunan kepada orang-orang yang telah memperlakukan kita dengan semena-mena sekaligus juga memahami bahwa yang terjadi dalam hidup ini ada rencana Allah yang hendak Ia nyatakan bagi orang-orang yang dikasihiNya. Amin
Secara khusus tokoh Yusuf yang berjalan bersama Allah dalam Firman Tuhan yang baru kita renungkan bersama. Ketika ia tampil dalam pasal 37 maka Tuhan memberikan mimpi kepadanya. Dan kemudian juga Allah menyertai dengan setia demikian juga sebaliknya ia selalu melakukan kehendak Tuhan dalam perjalanan hidupnya. Hal ini nyata ketika Yusuf digodai oleh istri Potifar, ia menolaknya sekalipun itu merupakan ancaman bahkan bahaya dalam hidupnya. Namun kasih setia Allah melimpah baginya khususnya bagi yang berjalan bersama dengan-Nya. Bukti penyertaan Tuhan bagi Yusuf yang berjalan bersama dengan Allah yaitu ketika dalam penjara, Tuhan memberi hikmat kepada Yusuf sehingga bisa mengartikan mimpi khususnya mimpi Firaun. Dan akhirnya Yusuf diangkat menjadi penguasa di Mesir. Bagi orang yang berjalan bersama Allah, memiliki cara pandang yang berbeda dengan dunia. Bagi orang percaya segala yang terjadi dalam dunia ini termasuk hidupnya semuanya dalam rencana Allah. Hal ini Yusuf nyatakan dalam pasal 50 ayat 20 yang mengatakan ” Memang kamu telah mereka-rakakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar ”. Jadi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini tidak lepas dari kontrol dan rencana Alah. Dan yang kedua yang perlu kita belajar dari kehidupan Yusuf yang telah berjalan bersama Allah yaitu ia mengampuni. Hal ini ketika saudara-saudaranya datang kepadanya dengan sujud lalu Yusuf mengatakan dalam ayat 19 ” janganlah takut, sebab aku inilah pengganti Allah? ” dan dilanjutkan dalam ayat 21 yang mengatakan janganlah takut aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga. Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya. Oleh sebab itu sebagai orang yang berjalan bersama Allah, sesungguhnya kita menyatakan pengampunan kepada orang-orang yang telah memperlakukan kita dengan semena-mena sekaligus juga memahami bahwa yang terjadi dalam hidup ini ada rencana Allah yang hendak Ia nyatakan bagi orang-orang yang dikasihiNya. Amin
Diringkas oleh: Pdm. Anugrah Laia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar