Renungan Harian 17-22 Agustus 2009

RENUNGAN SEPANJANG MINGGU

Senin, 17 Agustus 2009
KEMATIAN (Roma 5:12)
Ketika seseorang yang kita kasihi meninggal, kita berduka. Jika kita mengasihi seseorang, kita ingin terus bersamanya. Kematian memisahkan kita dari orang-orang yang kita kasihi sehingga kita tidak dapat bersama-sama mereka lagi atau berbicara dengan mereka. Kematian (atau maut) bukanlah bagian dari ciptaan Allah yang semula. Kadang kala kamu mendengar orang berkata bahwa kematian adalah bagian alamiah dari kehidupan di bumi ini. Pendapat ini benar-benar salah. Kematian bukanlah hal yang alamiah. Manusia mati karena dosa masuk ke dalam dunia. Jika Adam dan Hawa tidak pernah berbuat dosa, tidak ada seorang pun yang akan mati. Manusia tidak menyukai kematian dan kondisi sekarat. Kita semua menganggap kematian sebagai musuh. Allah pun tidak menyukai kematian. Kematian berasal dari dosa. Allah menciptakan segala sesuatu sempurna. Dosa dan kematian berasal dari manusia, dan menambahkan keburukan pada ciptaan Allah yang sebenarnya sangat baik ketika Dia menciptakannya.
Bacalah Roma 5:12: 12“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa”.

Selasa, 18 Agustus 2009
APA YANG TERJADI KETIKA SESEORANG MATI? (FILIPI 1:21,23; Ibrani 9: 27)
Alkitab memberi tahu kita bahwa semua orang yang hidup suatu hari akan mati kecuali jika mereka masih hidup pada saat Yesus datang kembali bagi umatNya (Ibrani 9:27 27Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi), Apa yang terjadi ketika seseorang mati?
masing-masing kita terdiri dari dua bagian. Kita memiliki tubuh dan jiwa. Tentu saja, tubuh kita merupakan bagian diri kita yang dapat dilihat, didengar, dan disentuh. Dengan tubuh kita, kita melihat, mendengar, dan menyentuh dunia di sekeliling kita. Jiwa kita adalah bagian diri kita yang tidak dapat dilihat, didengar, maupun disentuh, tetapi sama nyata dan pentingnya. Jiwamu adalah bagian dari dirimu yang berpikir, mengasihi, dan membenci. Jiwamu memuat kepribadianmu, dan kepribadianmu membuat kamu berbeda dari orang lain di dunia ini. Tanpa jiwamu, tubuhmu tidak dapat terus hidup. Tubuh tanpa jiwa sama sekali tidak dapat berpikir, merasakan, bernapas, atau melakukan apa pun.
Ketika seseorang mati, tubuh dan jiwa terpisah. Tubuhnya akan tetap sama, tetapi jiwa di dalamnya sudah tidak ada lagi. Ke manakah perginya jiwa itu? Manfaat yang indah yang diperoleh umat Allah adalah bahwa ketika kita mati, jiwa kita "langsung masuk ke dalam kemuliaan." Itu berarti bahwa, secepatnya, tanpa harus menunggu apa pun, kita langsung pergi ke sorga. Mengapa dikatakan "langsung masuk ke dalam kemuliaan"? Karena di sorga, kita akan bersama Yesus. Kita akan melihat Dia seperti apa adanya Dia saat ini, di dalam kemuliaanNya. Dia akan menyambut kita dan kita akan hidup bersamaNya selamanya. Kita yang percaya kepada Yesus Kristus dan mengasihiNya berada sangat dekat denganNya dalam hidup ini dan Dia selalu beserta kita. Ketika jiwa kita pergi untuk bersama denganNya di sorga, kita bahkan akan berada jauh lebih dekat denganNya dibandingkan saat ini.
Bacalah Filipi 1:21,23: 21“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. 23Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus itu memang jauh lebih baik;”. untuk melihat apa yang dinantikan oleh Paulus jika ia mati.

Rabu, 19 Agustus 2009
BERSAMA YESUS (1 Yohanes 3:2)
Berada bersama Yesus adalah manfaat yang indah yang didapatkan orang-orang, kepunyaanNya! Ketika manusia masih sangat muda, mereka sulit mempercayai bahwa berada di sorga bersama Yesus lebih baik daripada berada di bumi ini bersama keluarga dan teman. Itu wajar. Tetapi semakin lama kita hidup dan semakin kita mengenal Yesus, kita akan semakin rindu untuk hidup bersamaNya untuk selamanya di dalam hubungan yang lebih akrab daripada apa pun yang kita alami di bumi ini.
Ada manfaat lain yang diberikan Yesus kepada umat-Nya ketika mereka mati. Dia menjadikan mereka kudus saat itu juga. Di bumi ini, kita berbuat dosa setiap hari. Sebenarnya kita tidak menginginkannya, tetapi kita melakukannya juga. Semakin kita bertumbuh di dalam pengenalan akan Yesus dan semakin mengasihi Yesus, kita akan semakin merasa tidak senang ketika kita berbuat dosa dan melakukan apa yang kita tahu tidak disukaiNya. Bayangkan seandainya kita hidup bersamaNya di sorga dan berdosa terhadapNya seperti yang kita lakukan di sini! Untungnya, kita tidak harus merisaukan hal itu. Ketika jiwa kita meninggalkan tubuh yang mati dan pergi untuk bersama Yesus, jiwa kita "dijadikan kudus secara sempurna." Kita tidak akan pernah lagi melakukan atau mengatakan atau memikirkan hal-hal yang tidak diperkenan oleh Yesus! Betapa indahnya manfaat ini!
Bacalah 1 Yohanes 3:2: 2“Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya”.

Kamis, 20 Agustus 2009
JIWA DAN TUBUH (1 Korintus 15:42-44)
Kematian memisahkan jiwa dan tubuh. Ketika salah seorang anak Allah mati, jiwanya langsung berada bersama Yesus, di mana ia akan sepenuhnya kudus untuk selamanya. Tetapi bagaimana dengan tubuhnya? Ada orang yang mengira bahwa yang penting adalah jiwa sedangkan tubuh tidak. Bukan ini yang Allah Firmankan. Allah menciptakan kita masing-masing untuk menjadi tubuh dan jiwa. Tubuh kita pun penting bagi Allah.
Ketika kita dipersatukan dengan Kristus, yang dipersatukan denganNya adalah jiwa dan tubuh kita. Tuhan Yesus Kristus tetap memiliki tubuh yang sama seperti ketika la hidup di bumi. Tubuh-Nya telah "dipermuliakan," yang berarti tubuhNya itu dapat melakukan apa yang tidak dapat dilakukan tubuh manusia biasa, tetapi tetap tubuh yang sama. Bahkan tubuh Yesus memiliki tanda bekas luka paku dan bilur-bilur yang diperoleh-Nya ketika Dia disalibkan. Allah berkehendak agar kita pun memiliki tubuh di sorga, seperti Yesus. Ketika seseorang meninggal, jiwanya meninggalkan tubuhnya, dan tubuhnya tidak akan tetap hidup. Para kerabatnya dengan penuh kasih memandikan dan mendandani tubuhnya dan selanjutnya mengubur tubuhnya di dalam tanah. Umat Allah menghormati jenazah terutama karena mereka tahu bahwa tubuh itu berarti bagi Allah.
Allah telah berjanji untuk membangkitkan tubuh semua orang yang percaya kepada Yesus dari kematian. Dia akan melakukannya ketika Yesus datang kembali. Bahkan orang-orang percaya yang telah mati ratusan tahun yang lalu akan bangkit dari kematian dan mendapatkan tubuh mereka lagi. Justru tubuh mereka akan menjadi lebih baik, tubuh yang "dipermuliakan," yang tidak akan dapat menjadi sakit atau menjadi tua. Jiwa orang percaya yang telah berkumpul bersama Yesus sejak kematiannya, akan kembali dipersatukan dengan tubuhnya ketika Yesus membangkitkannya dari kematian.
Bacalah 1 Korintus 15:42-44. 42 Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. 43Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. 44 Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

Jumat, 21 Agustus 2009
PERGI KE SURGA (Yohanes 3:36)
Betapa indahnya ketika kita merenungkan tentang pergi ke sorga untuk hidup bersama Yesus. Betapa indahnya mengetahui bahwa walaupun tubuh kita nantinya akan mati (kecuali jika Yesus datang terlebih dahulu), Dia akan membangkitkannya lagi dan kita akan memiliki tubuh yang sempurna di sorga untuk selamanya. Tetapi sangat penting untuk memperhatikan apa yang dikatakan pertanyaan ini mengenai siapa yang akan menerima berbagai manfaat ini. Semua manfaat ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang percaya.
Apakah yang dimaksud dengan orang percaya? Orang percaya mempercayai apa yang telah Allah firmankan tentang dirinya bahwa ia adalah orang berdosa yang dimurkai Allah. la mempercayai apa yang telah Allah firmankan mengenai Yesus Kristus bahwa Dia adalah Anak Allah dan satu-satunya yang dapat menyelamatkan orang berdosa dari hukuman yang layak diterimanya. Setiap orang ingin berpikir bahwa ia akan pergi ke sorga ketika ia mati. Setiap orang berharap ia akan bahagia di sorga selamanya. Alkitab memberi tahu kita bahwa sorga dan hidup yang kekal hanyalah bagi orang-orang percaya. Hanya mereka yang telah beriman kepada Yesus untuk menyelamatkan mereka dari murka Allah dan memperdamaikan mereka dengan Allah sajalah yang akan pergi ke sorga ketika mereka mati. Yang lainnya akan menghadapi Allah dan murkaNya atas dosa mereka seorang diri.
Bacalah Yohanes 3:36: “36Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Sabtu, 22 Agustus 2009
ANDA TAKUT MATI? (Wahyu 1:17-18)
Apakah berpikir mengenai kematian membuatmu takut? Apakah kamu takut mati? Sepanjang sejarah, sejak Adam dan Hawa berdosa, manusia takut mati. Kematian adalah musuh yang paling ditakuti semua orang. Tetapi kita yang telah percaya kepada Tuhan Yesus tidak perlu merasa takut akan apa pun. Ada dua hal mengenai kematian yang paling menakutkan bagi manusia. Pertama adalah ketidaktahuan akan apa yang akan terjadi setelah kita mati. Kedua adalah hal mengerikan yang akan terjadi ketika harus menghadap Allah yang maha besar dan maha kudus seorang diri.
Tetapi Yesus telah mengakhiri rasa takut kita. Kita tidak perlu penasaran mengenai apa yang akan menimpa kita. Yesus telah melalui kematian dan hidup kembali. Dia pun akan menyertai kita melalui kematian. Kita tidak perlu takut bertemu Allah seorang diri. Ketika Yesus mati, Dia menanggung semua murka Allah terhadap dosa umatNya. Kita yang percaya kepadaNya tidak perlu menghadapi murka Allah. Yesus akan menjaga jiwa kita, memastikan bahwa jiwa-jiwa kita tidak akan pernah mati, dan Dia akan membangkitkan tubuh kita untuk hidup selamanya bersama Dia di sorga.
Bacalah Wahyu 1:17-18: “17Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kakiNya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kananNya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, 18dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar