GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 24 Mei 2009
Oleh: dr. Harry Ratulangi (Malang).
DITANGAN SANG PENJUNAN
(Yeremia 18:1-6)
(Yeremia 18:1-6)
Ketika Allah menjadikan manusia maka Allah mempunyai rencana yang indah dalam kehidupan manusia, Kejadian 1:26a-27 dengan jelas mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah. Namun kita melihat akibat manusia jatuh kedalam dosa maka gambar dan rupa Allah yang ada pada manusia menjadi rusak. Namun demikian rencana Allah tidak pernah gagal, Dia ingin agar manusia itu tetap menjadi segambar dan serupa dengan Dia (Roma 8:29)
Dalam Yeremia 18:5-6 ada satu ketegasan yang ingin Allah katakan. Ketika manusia diselamatkan, ditebus, diampuni dosanya, tidak berhenti sampai disini. Allah menginginkan agar manusia yang telah ditebusNya harus mengalami sebuah proses dibentuk menjadi serupa dan segambar dengan Allah.
Untuk membentuk manusia agar kembali serupa segambar dengan Allah maka Allah menggunakan peralatan yang indah. Allah membentuk kita melalui FirmanNya, dan melalui berbagai pengalaman hidup. Keseluruhannya bertujuan agar setiap kita semakin hari semakin serupa dengan Dia. Apa hubungan antara pengalaman hidup dan Firman Tuhan? Dua alat ini yang dipakai Tuhan untuk membentuk kita. Mazmur 119:171-174 pemazmur mengatakan aku tertindas namun itu baik bagiku agar aku belajar ketetapan-ketetapanMu. 2 Hal ini dilakukan oleh Allah yang adalah sang penjunan terhadap hidup kita. Di dalam penderitaan yang kita alami kita berlari kepada Allah kepada FirmanNya yang memberi kekuatan dan penghiburan.
Dalam Efesus 4:21-24 menjelaskan bahwa Firman Allah akan merubah hidup kita menjadi manusia yang baru. Proses pembentukan memang tidak menyenangkan namun tujuan pembentukan adalah untuk kebaikan kita. Bagaimana sikap kita terhadap Firman Allah? Yakobus 1:21-25 membaca Firman Allah, menyimpan dalam hati dan melakukannya dalam hidup kita itulah kunci kebahagiaan. Untuk itu bagaimana sikap kita ketika kita dalam penderitaan? Yohanes 16:33 menjelaskan bahwa dalam dunia ini kita mengalami penganiayaan, penderitaan namun dunia ini bukanlah rumah kita, rumah kita ada di dalam Surga.
2 Reaksi manusia ketika menghadapi penderitaan:
Untuk itu biarlah penderitaan yang kita alami kita perlu cermati apa maksud penderitaan itu dalam kehidupan kita. Dengan sikap berserah penuh kita mau dibentuk oleh Allah sesuai dengan rencana-Nya dalam kehidupan kita.
Dalam Yeremia 18:5-6 ada satu ketegasan yang ingin Allah katakan. Ketika manusia diselamatkan, ditebus, diampuni dosanya, tidak berhenti sampai disini. Allah menginginkan agar manusia yang telah ditebusNya harus mengalami sebuah proses dibentuk menjadi serupa dan segambar dengan Allah.
Untuk membentuk manusia agar kembali serupa segambar dengan Allah maka Allah menggunakan peralatan yang indah. Allah membentuk kita melalui FirmanNya, dan melalui berbagai pengalaman hidup. Keseluruhannya bertujuan agar setiap kita semakin hari semakin serupa dengan Dia. Apa hubungan antara pengalaman hidup dan Firman Tuhan? Dua alat ini yang dipakai Tuhan untuk membentuk kita. Mazmur 119:171-174 pemazmur mengatakan aku tertindas namun itu baik bagiku agar aku belajar ketetapan-ketetapanMu. 2 Hal ini dilakukan oleh Allah yang adalah sang penjunan terhadap hidup kita. Di dalam penderitaan yang kita alami kita berlari kepada Allah kepada FirmanNya yang memberi kekuatan dan penghiburan.
Dalam Efesus 4:21-24 menjelaskan bahwa Firman Allah akan merubah hidup kita menjadi manusia yang baru. Proses pembentukan memang tidak menyenangkan namun tujuan pembentukan adalah untuk kebaikan kita. Bagaimana sikap kita terhadap Firman Allah? Yakobus 1:21-25 membaca Firman Allah, menyimpan dalam hati dan melakukannya dalam hidup kita itulah kunci kebahagiaan. Untuk itu bagaimana sikap kita ketika kita dalam penderitaan? Yohanes 16:33 menjelaskan bahwa dalam dunia ini kita mengalami penganiayaan, penderitaan namun dunia ini bukanlah rumah kita, rumah kita ada di dalam Surga.
2 Reaksi manusia ketika menghadapi penderitaan:
- Putus asa, kecewa dan menyalahkan Tuhan.
- Menghadapi semua itu dengan iman kepada Tuhan Yesus.
Untuk itu biarlah penderitaan yang kita alami kita perlu cermati apa maksud penderitaan itu dalam kehidupan kita. Dengan sikap berserah penuh kita mau dibentuk oleh Allah sesuai dengan rencana-Nya dalam kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar