GIA Sby (Gateway)
Minggu, 14 Juni 2009
Oleh: Pdt. Menahem Lazuardi Soetedja.
RELA DIAJAR DAN DIHAJAR TUHAN
(Mazmur 94:12-15)
(Mazmur 94:12-15)
Pada umumnya banyak orang berpikir bahwa jika segala sesuatu berjalan dengan baik, lancar tanpa mengalami pergumulan/kesulitan itulah bukti bahwa Allah mengasihinya. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi saat mengalami ganjaran dalam hidupnya, ada yang berpikir Allah tidak lagi mengasihinya. Namun dalam Firman Tuhan dalam (Mazmur 94:12-15) yang baru kita baca dan renungkan saat ini menunjukkan bahwa kasih Tuhan itu kepada umatNya tidak identik dengan segala permintaan anak-anakNya semua dikabulkan. Ini adalah pemahaman yang keliru. Namun dalam Firman Tuhan yang telah kita baca tadi Pemazmur mengatakan bahwa kasih Allah itu bagi anak-anakNya bisa dalam bentuk ganjaran. Bahkan melalui ganjaran yang dialami umatNya menujukan bahwa Ia sangat mengasihi. Hal ini telah dikatakanNya dalam Amsal 3:11-12 “ Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan Tuhan dan janganlah engkau bosan akan peringatanNya. Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihiNya seperti seorang ayah kepada anak yang disayanginya. Dan dalam Wahyu 3:19 juga mengatakan “Barang siapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah. Jadi ganjaran salah satu bentuk wujud kasih Allah kepada umatNya. Hajaran dari Tuhan itu melalui Firman yang kita baca, renungkan dan kita dengar bahkan melalui keadaan-keadaan kita yang kurang baik sekalipun.
Oleh karena itu seharusnya umat yang telah dipanggil dan dipilihNya menyadari bahwa saat Tuhan mengajar dan mendidik anak-anakNya tidak mendatangkan sukacita justru dukacita tetapi ketika orang kristen setia, taat, tunduk dalam didikan dan hajaran Tuhan nantinya akan menikmati keindahan, kebahagiaan bersama dengan Allah. Itu sebabnya Daud mengatakan bahwa berbahagialah orang yang Kauhajar, ya Tuhan dan yang Kauajari dari TauratMu. Jadi seharusnya sikap orang percaya kepada Yesus Kristus saat diajar dan dihajar oleh Tuhan, merelakan hidup kita untuk dibentuk sesuai dengan rencanaNya dalam hidup kita masing-masing. Namun yang pasti saat Tuhan mendidik dan menghajar umatNya, Allah setia serta memiliki tujuan yang baik dan mulia bagi kita yang dikasihiNya. Oleh karena itu bertanyalah serta renungkan dalam hidup kita masing-masing. Adakah setiap perjalanan hidup kita ini merelakan seluruh hidup kita diajar dan dihajar oleh Tuhan? ataukah sebaliknya, kita memberontak kepada Dia bahkan mungkin kita mengatakan Allah tidak adil! Tetapi saat ini ambillah langkah yang benar yaitu relakanlah seluruh hidup kita untuk dibentuk olehNya, pasti kita akan menikmati sukacita dalamNya. Tuhan memberkati Amin.
Oleh karena itu seharusnya umat yang telah dipanggil dan dipilihNya menyadari bahwa saat Tuhan mengajar dan mendidik anak-anakNya tidak mendatangkan sukacita justru dukacita tetapi ketika orang kristen setia, taat, tunduk dalam didikan dan hajaran Tuhan nantinya akan menikmati keindahan, kebahagiaan bersama dengan Allah. Itu sebabnya Daud mengatakan bahwa berbahagialah orang yang Kauhajar, ya Tuhan dan yang Kauajari dari TauratMu. Jadi seharusnya sikap orang percaya kepada Yesus Kristus saat diajar dan dihajar oleh Tuhan, merelakan hidup kita untuk dibentuk sesuai dengan rencanaNya dalam hidup kita masing-masing. Namun yang pasti saat Tuhan mendidik dan menghajar umatNya, Allah setia serta memiliki tujuan yang baik dan mulia bagi kita yang dikasihiNya. Oleh karena itu bertanyalah serta renungkan dalam hidup kita masing-masing. Adakah setiap perjalanan hidup kita ini merelakan seluruh hidup kita diajar dan dihajar oleh Tuhan? ataukah sebaliknya, kita memberontak kepada Dia bahkan mungkin kita mengatakan Allah tidak adil! Tetapi saat ini ambillah langkah yang benar yaitu relakanlah seluruh hidup kita untuk dibentuk olehNya, pasti kita akan menikmati sukacita dalamNya. Tuhan memberkati Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar