GIA Sby (Gateway)
Minggu, 10 Mei 2009
Oleh: Pdt. Menahem Lazuardi Soetedja.
Saat ini sering kita diperhadapkan dengan kondisi yang tidak menentu atau tidak pasti. Misalnya kondisi ekonomi, politik yang tidak menentu dan pergumulan hidup yang bisa membuat seseorang tertekan, takut, ragu, bimbang, khawatir sehingga seseorang hilang pengharapan dan berakhir dengan tindakan-tindakan yang memalukan bahkan melakukan tindakan-tindakan yang fatal yang tidak memuliakan Allah.
Namun melalui Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan saat ini, Rasul Paulus seorang anak Tuhan yang juga mengalami berbagai macam gejolak hidup, seperti mendengar tentang perbedaan pandangan antara Euodia dan Sintekhe yang akhirnya hubungan mereka tidak harmonis; perpecahan jemaat, bahkan Paulus sendiri yang mungkin akan menghadapi hukuman mati. Tetapi dalam kondisi dan gejolak hidup seperti inilah, ia tidak menyalahkan siapa saja, yang walaupun ada alasan untuk menyalahkan orang lain, bahkan ada alasan bagi dirinya sendiri untuk takut, ragu, bimbang, khawatir dan sebagainya. Tetapi justru ia mendapat damai, sukacita ditengah-tengah ancaman dan bahaya. Bahkan Paulus sendiri menjadi alat Tuhan untuk membawa damai bagi orang lain. Mengapa hal ini terjadi? Rasul Paulus mengenal benar siapa yang dia percayai, yaitu Kristus.
Oleh karena itu, hidup damai di tengah pergumulan hidup, pasti dirindukan oleh semua orang akan tetapi tidak semua orang mendapatkannya, merasakan, serta menikmatinya. Hanya orang-orang yang berserah total kepada Yesus Kristuslah yang merasakan dan menikmati semuanya itu. Serta orang-orang yang dengan setia, taat, sukacita melakukan seluruh perintahNya dalam seluruh aspek kehidupannya. Oleh karena itu bagaimana dengan saudara dan saya ditengah gejolak hidup ini dapat menikmati damai serta menjadi pembawa damai? Namun yang pasti, setiap orang yang berserah total kepadaNya bahkan dengan setia, taat melakukan perintahNya, Kristus menganugerahkan damai itu bagi saudara dan saya, sekalipun ditengah-tengah ancaman apapun, serta Kristus menjadikan kita pembawa damai bagi orang yang sedang dan yang akan mengalami gejolak / pergumulan hidup. Tuhan memberkati Amin.
Diringkas oleh : Pdm. Anugrah Laia
Minggu, 10 Mei 2009
Oleh: Pdt. Menahem Lazuardi Soetedja.
DAMAI DITENGAH GEJOLAK HIDUP
(Filipi 4:2-9)
(Filipi 4:2-9)
Saat ini sering kita diperhadapkan dengan kondisi yang tidak menentu atau tidak pasti. Misalnya kondisi ekonomi, politik yang tidak menentu dan pergumulan hidup yang bisa membuat seseorang tertekan, takut, ragu, bimbang, khawatir sehingga seseorang hilang pengharapan dan berakhir dengan tindakan-tindakan yang memalukan bahkan melakukan tindakan-tindakan yang fatal yang tidak memuliakan Allah.
Namun melalui Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan saat ini, Rasul Paulus seorang anak Tuhan yang juga mengalami berbagai macam gejolak hidup, seperti mendengar tentang perbedaan pandangan antara Euodia dan Sintekhe yang akhirnya hubungan mereka tidak harmonis; perpecahan jemaat, bahkan Paulus sendiri yang mungkin akan menghadapi hukuman mati. Tetapi dalam kondisi dan gejolak hidup seperti inilah, ia tidak menyalahkan siapa saja, yang walaupun ada alasan untuk menyalahkan orang lain, bahkan ada alasan bagi dirinya sendiri untuk takut, ragu, bimbang, khawatir dan sebagainya. Tetapi justru ia mendapat damai, sukacita ditengah-tengah ancaman dan bahaya. Bahkan Paulus sendiri menjadi alat Tuhan untuk membawa damai bagi orang lain. Mengapa hal ini terjadi? Rasul Paulus mengenal benar siapa yang dia percayai, yaitu Kristus.
Oleh karena itu, hidup damai di tengah pergumulan hidup, pasti dirindukan oleh semua orang akan tetapi tidak semua orang mendapatkannya, merasakan, serta menikmatinya. Hanya orang-orang yang berserah total kepada Yesus Kristuslah yang merasakan dan menikmati semuanya itu. Serta orang-orang yang dengan setia, taat, sukacita melakukan seluruh perintahNya dalam seluruh aspek kehidupannya. Oleh karena itu bagaimana dengan saudara dan saya ditengah gejolak hidup ini dapat menikmati damai serta menjadi pembawa damai? Namun yang pasti, setiap orang yang berserah total kepadaNya bahkan dengan setia, taat melakukan perintahNya, Kristus menganugerahkan damai itu bagi saudara dan saya, sekalipun ditengah-tengah ancaman apapun, serta Kristus menjadikan kita pembawa damai bagi orang yang sedang dan yang akan mengalami gejolak / pergumulan hidup. Tuhan memberkati Amin.
Diringkas oleh : Pdm. Anugrah Laia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar