Mimbar Gereja u/Warta 10 Mei 2015

GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 03 Mei 2015
INJIL YANG BENAR BUKANLAH INJIL MANUSIA (Galatia 1:11-24)
Oleh: Pdt. Andreas Christanday (Semarang)

Kalau kita membaca dengan teliti Rasul Paulus sepertinya sombong. Karena mengatakan Injil yang diterima bukan dari manusia, bukan diajar manusia tetapi ajaran Yesus langsung. Rasul Paulus menjelaskan bagaimana dia tidak pernah minta pertimbangan manusia. Kesaksian Rasul Paulus bukan dusta tetapi benar. Bukan pengaruh dari siapapun tetapi kesaksian ini benar. 
Maksud semua itu menjelaskan bahwa semuanya ya dan amin. Benar-benar Firman dari Tuhan dan tidak dusta. Yesus memilih Paulus secara istimewa. Bukti bahwa Rasul Paulus tidak dusta:
  1. Dahulu ia penganiaya Jemaat tetapi sekarang Rasul Tuhan.
  2. Dia melihat cahaya kemuliaan Tuhan (suatu tanda khusus sehingga matanya buta)
  3. Dia 3 tahun merenungkan / study sendiri (ayat 18)

Ketika kita melihat lebih detail lagi, ternyata Rasul Paulus seorang yang rendah hati (2 Korintus 10:10).
Rasul Paulus bertemu dengan Yakobus (saudara Tuhan Yesus sendiri) Jemaat yang sebelumnya menyangka bahwa Rasul Paulus akan menganiaya, ternyata mereka melihat perubahan hidup. 
Injil yang benar bukan Injil manusia. Rasul Paulus memiliki wewenang untuk memberitakan Injil Tuhan. Injil lain adalah Injil dari manusia. Manusia yang memberitakan Injil lain terkutuk. Injil yang lain mengatakan Yesus bukan satu-satunya juru selamat. Injil yang lain menekankan aksi sosial. Berbuat baik itu perbuatan baik tetapi tidak bisa menggantikan keselamatan. Injil yang lain adalah Injil kemakmuran  yang menekankan kehidupan yang enak, kaya dan tidak menderita.
Injil yang lain mengajarkan predestinasi ekstrim sehingga mengajarkan tidak perlu penginjilan. Injil yang lain mengajarkan tentang mistik dan klenik. Injil yang lain mengajarkan bahwa Yesus tidak mati. Injil yang lain mengajarkan bahwa Yesus anak sulung Bapa berarti Yesus adalah ciptaan yang sulung atau makhluk, sehingga tidak boleh disembah. Injil yang lain mengajarkan zaman sekarang adalah zaman Roh Kudus dan mujizat. 
Bagaimana kita mengantisipasi supaya kita tidak terpengaruh Injil lain? 
  1. Jangan menyimpang dari doktrin yang basic contoh pengakuan Iman Rasuli
  2. Jangan menambah atau mengurangi apa yang ada dalam Alkitab jangan ditambah atau dikurangi.
  3. Waspada jangan mengkultuskan tokoh teologi / pendeta.
  4. Jangan mengejar popularitas atau ada ajaran palsu.

Alkitab mengatakan terkutuklah apabila ada yang mengajarkan Injil yang lain. Biarlah kita berpegang pada Injil yang benar Injil Yesus Kristus. Amin 

Diringkas oleh: Pdt. Susi Raswati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar