Cover Warta Jemaat 05 April 2015

1684 / WG / IV / 2015
Minggu, 05 April  2015
Tahun XLV

EMPATI
"Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata:“ (Yohanes 11:33) 

Kehilangan sesorang yang kita kasihi dan dekat dengan kita, membuat hati menjadi sedih. Ada kalanya kita ditinggal dengan mendadak tanpa ada tanda-tanda yang menunjukkan orang yang kita kasihi akan meninggal. Bagaimana pun caranya diketahui atau mendadak, kita tetap merasa sangat sedih dan kehilangan. Di saat seperti ini kita memerlukan dukungan, kekuatan dan penghiburan dari Tuhan dan orang-orang di sekitar kita. 
Maria dan Marta mengalami kesedihan yang sangat dalam karena telah ditinggal mati oleh saudara yang sangat dikasihinya. Di saat mereka mengalami kesedihan itulah, Yesus datang. Yesus melihat Maria dan orang–orang Yahudi sedang menangis dan meratapi kematian Lazarus. Yesus merasakan terharu sehingga ia pun turut menangis. Yesus begitu berempati terhadap Maria dan Marta. Kehadiran Yesus dan sikap empati Yesus sesungguhnya telah memberi kekuatan dan penghiburan kepada Maria dan Marta.
Sebagai pengikut Kristus patutlah kita meneladani sikap Yesus. Kitapun dapat memberi kekuatan dan penghiburan kepada orang yang sedang mengalami dukacita melalui kehadiran dan sikap empati kita. Rasul Paulus katakan: “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!” (Roma 12:15). Sudahkah kita memberikan perhatian kita terhadap orang lain yang sedang mengalami dukacita dengan menyempatkan diri untuk hadir dan merasakan kesedihan mereka? Bahkan memberi kata-kata penghiburan yang menguatkan iman mereka di dalam Tuhan?
        
SIKAP EMPATI MENYALURKAN KEKUATAN DAN PENGHIBURAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar