GIA Sby (Darmo Harapan Pagi)
Minggu, 22 September 2013
Oleh: Pdt. Natanael Channing
DIUBAH OLEHNYA
(Roma 12:1-2)
Surat Roma merupakan surat yang ditulis oleh rasul Paulus, jemaat Roma merupakan jemaat yang sangat kompleks sekali multi budaya, multi etnis, multi latar belakang karena Roma adalah kota metropolitan jadi siapapun datang ke Roma dan siapapun boleh percaya kepada Tuhan Yesus. Jemaat Roma bukan didirikan oleh Paulus tetapi oleh orang-orang kristen yang pada waktu itu beribadah di bait Allah yang pada hari pentakosta mereka mendengar khotbah Petrus mereka bertobat dan mengenal Allah yang benar. Pasal 1-11 Paulus sangat menekankan sekali doktrin-doktrin dasar, Paulus berbicara siapa manusia yang diciptakan Allah, manusia yang jatuh dalam dosa, manusia yang tidak mampu menyelamatkan diri sendiri dengan cara apapun, dan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah hanya di dalam Tuhan Yesus Allah yang menjadi manusia dan menyerahkan hidupNya mati di atas Kalvari untuk menebus dosa manusia sehingga orang percaya kepadaNya diangkat menjadi anak-anak Allah dan menerima ahli waris kerajaan Allah. Sehingga di pasal 12 -16 Paulus berbicara tentang kehidupan praktis dimana setiap orang yang sudah diselamatkan harus mempunyai pola hidup yang berbeda dengan sebelum diselamatkan. Pasal 12:1 Paulus mendahului dengan sebuah perkataan:”karena itu” karena anugrah Allah di dalam Tuhan Yesus karena engkau sudah ditebus maka engkau dipangil memiliki kehidupan yang berbeda. Apa yang kita lakukan setelah kita diselamatkan? Paulus mengatakan persembahkanlah hidupmu sebagai persembahan yang hidup berarti selama kita hidup itu adalah bagian dimana kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan yaitu hidup kudus. Ayat 2 lebih rinci lagi, Paulus mengatakan bahwa kamu tidak sama dengan dunia ini. Apa artinya :
- Ketika kita sudah ditebus dengan harga yang mahal yaitu nyawa Tuhan Yesus, untuk itu tujuan hidup kita harus berpusat kepada Yesus. kita boleh ada dalam dunia ini tetapi tujuan/pola hidup tidak sama dengan dunia. Pola hidup dunia yang pertama: aku hidup untuk mendapatkan sesuatu yang ada dalam dunia untuk diri sendiri hidup berpusat pada materi. Tujuan hidup yang sukses adalah seluruh dunia ini menjadi milikku. Sehingga orang menganut pandangan ini akan mengatakan kepada dirinya sendiri dan kepada anak-anaknya belajarlah sepandai-pandainya. Yang kedua aku menjadi apa dalam dunia ini. Berpusat pada diri sendiri Dua pola itulah yang Tuhan Yesus katakan jangan serupa dengan dunia ini.
- Tujuan hidup yang Tuhan mau kepada setiap kita adalah kita dipanggil untuk melayani Tuhan, hidup berpusat kepada Allah. Hidup kita bukan milik kita tetapi milik Tuhan, kita menjadi hamba Tuhan yang senantiasa melayani Dia. Pencapaiannya adalah segala apa yang kita punya dan yang bisa kita lakukan sebagai hamba Allah, menata apa yang berikan dengan baik dan penuh tanggung jawab. Berarti hidup sukses adalah hidup yang diselamatkan, mengenal Allah, hidup bersama dengan Allah. Dan akhirnya hidup yang telah diselamatkan adalah hidup untuk kemuliaan Tuhan yakni menyenangkan hati Tuhan,hidup menuruti firman Tuhan.
Biarlah kiranya Tuhan yang memampukan setiap kita untuk hidup sesuai dengan tujuannya Tuhan.
Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar