GIA Sby (Gateway)
Minggu, 19 Mei 2013
Oleh: Pdt. Timotius Hogiono
DIBENARKAN KARENA IMAN
(Roma 4:1-5)
- Abraham dibenarkan bukan karena perbuatannya tetapi karena beriman kepada Allah (ayat 1-2). Didalam sepanjang sejarah peradaban manusia khususnya didalam perjanjian lama tidak ada satu orang pun yang dapat dikatakan sebagai orang beriman kecuali Abraham. Dalam ayat ini Paulus ingin mengungkapkan bahwa kalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya maka ia memiliki alasan untuk memegahkan diri. Didalam Alkitab kita dapat menjumpai tokoh agama Yahudi yang disegani yaitu ahli taurat dan orang farisi. Orang farisi dan ahli taurat meguasai hukum taurat tetapi mereka sendiri tidak mau datang kepada Tuhan melainkan menolak Tuhan Yesus sebagai mesias yang di janjikan. Kita dapat melihat bahwa sesungguhnya manusia yang berdosa tidak datang mencari Allah tetapi justru melarikan diri dari hadapan Allah.
- Abraham dibenarkan karena percaya kepada Allah (ayat 3). Rasul Paulus mengutip dari kejadian 15:5-6 yang berkata bahwa Abraham mempercayai janji Allah yang akan memberikan keturunan yang banyak seperti bintang-bintang dilangit. Dalam hal ini kepercayaan Abraham bukan hanya dimulut saja tetapi dilakukan dengan iman yang teguh. Dengan kata lain Abraham mempercayakan diri kepada Allah, dan Allah dalam hal ini memperhitungkannya sebagai suatu kebenaran (Kejadian 15:6). Harus diperhatikan bahwa seseorang beriman kepada Allah itu adalah pemberian Allah/ anugerah Allah melalui pekerjaan Roh Kudus, maka Allah membenarkan kita orang-orang berdosa dan menjadikan kita benar oleh karena Kristus.
- Doktrin Paulus tentang pembenaran oleh iman (ayat 4-5). Iman tidak didasarkan atas perbuatan/jasa baik manusia tetapi iman didasarkan kepada kebergantungan total kepada Allah. Bagi orang Yahudi hal ini merupakan ajaran yang sangat tidak masuk akal karena sangat mustahil bagi Allah untuk membebaskan orang yang bersalah dan orang kafir. Rasul Paulus mengajarkan bahwa percaya kepada Allah berarti kebergantungan secara total hanya kepada Tuhan dan tidak kepada diri sendiri. Untuk memperoleh pembenaran didalam Kristus, Paulus tidak berjuang dengan kekuatannya tetapi ia hanya menerima anugerah dari Allah ketika ia bertemu dengan Allah ditengah-tengah jalan menuju Damsyik.
Melalui kebenaran firman Tuhan ini setiap kita umat Tuhan belajar dari ajaran Rasul Paulus tentang pembenaran oleh iman melalui seorang yang bernama Abraham, karena ia beriman dan percaya kepada Allah. Hanya Allah yang dapat membenarkan orang-orang berdosa, setelah kita dibenarkan oleh Allah maka seharusnya didalam seluruh aspek kehidupan kita bergantung secara penuh hanya kepada Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat satu-satunya.
Diringkas oleh: Ibu Juni K. Telaumbanua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar