RENUNGAN SEPANJANG MINGGU
Senin, 25 Maret 2013
ROH DAN FIRMAN (Yohanes 14:25-31)
Doktrin pneumatologi [ajaran tentang Roh Kudus] tak jarang menimbulkan kontroversi. Padahal kita seharusnya justru terhibur dan dikuatkan oleh pengajaran tentang Sang Penolong/Penghibur [kedua kata ini terjemahan dari kata yang sama, parakletos], karena memang itulah tujuannya. Nas ini menegaskan peran Roh Kudus dalam kehidupan seorang murid: mengajar dan mengingatkan si murid akan firman Tuhan, serta mewujudkan damai sejahtera yang ditinggalkan Yesus. Kehadiran Roh Kudus juga yang memampukan kita bersukacita atas fakta perginya Yesus kepada Sang Bapa dan janji bahwa Ia akan kembali.
Selain kontroversial, ajaran tentang Roh Kudus kadang dipandang sebagai teori teologis atau bahkan semacam takhayul Kristen. Kadang juga orang Kristen terjebak dalam pemahaman keliru bahwa Roh Kudus baru hadir ketika terjadi berbagai hal supernatural/mukjizat. Padahal tidak demikian. Roh Kudus diutus bagi para murid (ayat 16), bukan semata-mata demi mengadakan mukjizat. Roh Kudus mengajarkan kepada kita "segala sesuatu" (ayat 26), yaitu segala kebenaran Allah yang telah dinyatakan melalui Yesus, dan mengingatkan kembali Firman itu. Implikasi bagi kita adalah, pertama, hidup seorang murid benar-benar dilandaskan pada Firman Tuhan. Roh Kudus mengingatkan kita, supaya kehidupan berlandaskan Firman itu benar-benar terjadi. Kedua, dalam menaati Firman Tuhan, kita tidak mengandalkan kuasa kita sendiri. Tak jarang kita gagal menaati Firman bukan karena kita tidak mau, tetapi karena kita gagal mengandalkan kuasa Roh Kudus.
Doktrin ini berpengaruh pada segenap lingkar kehidupan kita. Bahkan dalam relasi dengan pasangan, anak, dan orang tua, kita mesti mengandalkan Dia agar kelakuan kita sungguh-sungguh serasi kebenaran Alkitab. Supaya hidup kita mengasihi atau mengalami dan menyebarkan damai sejahtera Tuhan, kita tidak boleh melupakan dua hal penting: bahwa landasannya adalah Firman, dan Roh Penolong itulah yang mengingatkan dan memberdayakan kita.
Selasa, 26 Maret 2013
DAMAI SEJAHTERA YESUS (Matius 16:21-23)
Pada malam menjelang eksekusi martir kristiani Nicholas Ridley (1500-1555), saudara laki-lakinya menawarkan diri untuk menemaninya di penjara supaya ia merasa tenang. Tetapi Ridley menolak, ia berencana untuk tidur nyenyak seperti biasanya. Karena ia mengenal damai sejahtera Yesus, maka ia dapat beristirahat di dalam Tuhan.
Keesokan paginya, Ridley berkata kepada rekan kristiani yang juga akan dieksekusi, "Tabahkan hatimu, Saudara, karena mungkin Allah akan meredakan amukan api, atau akan menguatkan kita untuk bertahan di dalamnya." Kemudian mereka berlutut sembari berdoa di dekat tiang dan, setelah bercakap-cakap sebentar, mereka dibakar sampai mati karena iman mereka.
Yesus telah memberikan damai sejahtera-Nya kepada Nicholas Ridley (Yohanes 14:27). Tetapi damai sejahtera macam apa yang dimiliki Yesus? Dalam Matius 16:21-23, kita melihat damai sejahtera-Nya dalam kebulatan tekad-Nya untuk pergi ke Yerusalem walaupun Dia tahu bahwa diri-Nya akan menderita dan mati (baca Lukas 9:51). Petrus menegur-Nya, tetapi Yesus percaya kepada Bapa-Nya dan tetap pergi untuk memanggul salib. Tujuan hidup-Nya adalah untuk mati.
Amy Carmichael berkata, "Damai sejahtera Yesus menahan setiap bentuk ujian serta setiap keletihan, dan damai itu tidak akan berakhir. Itulah damai sejahtera yang Dia katakan 'Kuberikan'."
Entah ujian yang kita alami besar atau kecil, kita dapat memercayai Yesus yang memberi kita damai sejahtera-Nya di tengah-tengah ujian tersebut. (AC)
KETIKA YESUS MENGUASAI HATI DAMAI SEJAHTERA BERTAKHTA
Rabu, 27 Maret 2013
YANG PALING BERARTI (2Timotius 4:1-8)
Pada pertengahan tahun 1970-an, Ed Roberts menciptakan personal computer (PC) pertama di dunia yang memberi keuntungan sangat besar. Ia merekrut Bill Gates seorang pemuda berusia 19 tahun, untuk menciptakan software (perangkat lunak) baginya.
Robert menjual bisnis komputernya pada tahun 1977 dan membeli sebuah peternakan. Tujuh tahun kemudian, pada usia 41 tahun, ia masuk ke fakultas kedokteran. Dewasa ini Bill Gates menjadi pemimpin perusahaan software terbesar di dunia. Sementara itu, Ed Roberts menjadi seorang dokter di kota kecil Georgia.
Robert mengungkapkan, "Banyak orang menganggap bahwa bisnis PC merupakan hal paling berarti yang pernah saya lakukan, tetapi saya pikir itu tidak benar. Setiap hari saya juga berurusan dengan hal-hal yang sama pentingnya, bahkan lebih penting, bersama pasien-pasien saya di sini."
Bagaimana kita dapat mengevaluasi arti hidup kita? Sesuatu yang jauh di dalam diri kita memberitahukan bahwa arti hidup ini tidak dapat diukur dengan kekayaan dan kemasyhuran.
Meski kehidupan Rasul Paulus diwarnai dengan kesengsaraan, namun ia menyambut akhir hidupnya dengan perasaan damai karena telah mengakhiri segalanya dengan baik. Ia menulis, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman" (2Timotius 4:7). Dengan penuh keyakinan ia memandang pada "Tuhan, Hakim yang adil," bukan pada dunia, untuk menerima pembenaran dan penghargaan (ayat 8).
Bagaimana Anda mengukur arti hidup Anda? Hanya Allah yang dapat memberitahu Anda apa yang paling berarti. (DCM)
UKURAN DARI ARTI SUATU KEHIDUPAN DITENTUKAN OLEH SANG PENGUASA ALAM SEMESTA
Kamis, 28 Maret 2013
BERSINARLAH! (Matius 5:14-16)
Pengarang Anne Lamott pernah menulis bahwa orang-orang yang ia kagumi memiliki "tujuan, hati, keseimbangan pikiran, rasa syukur, sukacita .... Mereka mengikuti cahaya yang lebih terang, bukannya cahaya redup lilin dari diri mereka sendiri; mereka adalah bagian dari sesuatu yang indah."
Menurut pengalaman saya, orang-orang seperti itu tidak hanya religius. Mereka adalah para murid Kristus yang taat. Yesus menjelaskan mengapa para peng-ikut-Nya memancarkan sifat seperti itu. "Akulah terang dunia; barang siapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mem-punyai terang hidup" (Yohanes 8:12). De-ngan mempercayai Yesus sebagai Juruselamat, kita dapat menyinari dunia. Yesus mengajarkan, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga" (Matius 5:16).
Bukan berarti kita harus selalu menunjukkan keceriaan semu. Banyak di antara kita tidak memiliki watak ceria. Namun, dengan kekuatan Roh Kudus kita dapat menjadi seperti jemaat kristiani yang disurati Paulus, "Kamu bercahaya di antara mereka" (Filipi 2:15). Dan seperti yang diucapkan Fransiskus Asisi, "Tuhan, jadikanlah daku pembawa damai, bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih, ... bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang."
Sama seperti bulan yang memantulkan sinar matahari, hendaklah kita yang percaya dan mengikut Sang Juruselamat dapat mencerminkan Dia, yang adalah terang dunia. (VG)
DUNIA YANG GELAP MEMBUTUHKAN TERANG INJIL
Jumat, 29 Maret 2013
SALIB KRISTUS (Kolose 1:9-23)
Berabad-abad sebelum Yesus lahir, salib digunakan sebagai alat untuk menyiksa dan membunuh. Sebagai contoh, pada tahun 519 SM, Raja Darius I dari Persia menyalibkan 3.000 musuh di Babel. Hukuman mati seperti ini kemudian dipakai bangsa Roma untuk menghukum orang asing dan budak.
Sejak Yesus Kristus memikul dosa kita di Kalvari (1 Petrus 2:24), kayu salib mendapat arti yang baru. Di Kalvari, melalui “darah salib Kristus” sang Juruselamat melepaskan kita dari penghakiman dan mendamaikan kita dengan Allah (Kolose 1:20,21).
Rasul Paulus mengerti benar akan arti salib. Di waktu lalu ia telah melakukan banyak hal yang membuat dirinya mendapat kepuasan dan kebanggaan pribadi (2 Korintus 11:16-12:13). Namun ia telah meninggalkan semua itu sehingga kepada jemaat di Galatia ia menulis, “Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalamsalib Tuhan kita Yesus Kristus” (6:14). Bila kita mengerti apa yang telah Yesus perbuat bagi kita di atas kayusalib, niscaya kita akan menjadi rendah hati. Sebab segala usaha kita sia-sia adanya; Dialah yang telah mengerjakan segalanya!
Sang Juruselamat yang telah bangkit mengundang semua orang untuk datang dan percaya kepada-Nya dengan sikap rendah hati. Dengan percaya bahwa Dia telah mati di kayu salib untuk menggantikan kita yang berdosa, maka kita akan menerima pengampunan.
Tak heran jika seorang penulis lagu pujian yang terkenal bernama Horatius Bonar menyerukan, “Haleluya bagisalib Kristus!”. (HGB)
SALIB KRISTUS ADALAH JEMBATAN YANG MENGHUBUNGKAN ALLAH DENGAN MANUSIA
Sabtu, 30 Maret 2013
MENGINGAT SALIB (1 Korintus 2:1-5)
Tiang-tiang telepon memainkan peranan penting di negara-negara maju. Tiang-tiang itu mendukung sistem komunikasi yang memungkinkan orang untuk "menjangkau dan menyentuh" orang lain yang berada di seluruh pelosok bumi. Dalam banyak komunitas, tiang telepon memiliki jaringan listrik yang memungkinkan orang menghidupkan lampu dan alat-alat listrik lainnya.
Renungkanlah tentang tiang-tiang telepon yang banyak berjajar di sepanjang jalan. Bagaimanakah bentuknya? Seperti salib, bukan?
Tatkala memandang tiang-tiang telepon di depan rumah, saya diingatkan pada salib tua Kristus yang kasar dan berat. Renungkanlah tentang jalur komunikasi yang terjadi karena adanya salib dan kekuatan yang ada di dalam salib. Karena salib itu, Allah mendengarkan doa-doa orang percaya di muka bumi ini. Dan karena Yesus telah menumpahkan darah-Nya di atas salib itu untuk umat manusia yang terhilang, maka orang-orang percaya di dalam Kristus mempunyai kerinduan yang dalam untuk "menjangkau dan menyentuh" orang lain dengan berita injil.
Bagi Rasul Paulus, salib Kristus adalah segalanya. Ia menyampaikan suatu pesan yang sangat penting ketika menulis surat kepada jemaat di Korintus, yakni tentang "Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan." Kalvari merupakan sumber jaringan komunikasi dan dasar kekuatan Paulus.
Lain kali jika Anda melihat tiang telepon, renungkanlah tentang salib Kristus dan seberapa besar maknanya bagi Anda. (MRD II)
TAK ADA HAL LAIN YANG BERBICARA LEBIH JELAS MENGENAI KASIH ALLAH SELAIN SALIB KRISTUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar