GIA Sby (Koblen Tengah)
Minggu, 03 Februari 2013
Oleh: Pdt. Paulus Surya
DIA TIDAK DAPAT MENYANGKAL DIRI-NYA
(2 Timotius 2:8-19)
Di Australia ketika panen kentang tiba, maka petani akan memisahkan kentang yang baik dan tidak baik. Kentang yang kecil dan besar. Ternyata suatu kali petani ini tidak memisahkan kentang-kentang tadi melainkan di masukkan ke dalam truk dan dibawa ke tempat yang berbatu-batu. Ternyata setelah dikendarai kentang-kentang yang dibawa oleh truk tadi terpisah. Yang besar dan yang baik naik ke atas, tetapi yang jelek di bawah. Gambaran ini mengingatkan kita bahwa di jalan berbatu-batu bisa membawa kepada sesuatu yang baik. Seperti kentang-kentang yang baik muncul ke atas permukaan, sedangkan yang jelek tenggelam di dasar. Bagaimana dengan kita? Ketika ada pergumulan berat kita berada di mana?
Rasul Paulus menulis surat untuk Timotius yang menyatakan di dalam ayat 11-13.
- Jika kita mati dengan Dia ? tentang keselamatan.
- Jika kita bertekun ? tentang kesetiaan orang Kristen.
- Jika kita tidak setia ? tentang jatuh bangun anak-anak Tuhan.
Dan kebenaran diatas mengingatkan kita supaya kita tetap tekun dan setia kepada Tuhan sekalipun di jalan berbatu.
Ada beberapa rahasia yang di tekankan di sini:
- Ayat 8 yang mendasari untuk tetap setia yaitu Yesus Kristus yang telah menang dari kematian. Yesus telah bangkit dan menang atas maut mengingatkan kita untuk tetap setia dalam mengiring dan melayani Tuhan. Kita dipanggil setia karena Yesus sudah memenangkan kuasa kematian. Di dalam kitab Korintus dikatakan bahwa kita lebih dari pemenang. Roma 8:1 Di dalam Kristus tidak ada penghukuman. Kita sudah menang karena Kristus sudah menang sehingga menghadapi persoalan hidup dengan dasar bahwa Kristus sudah menang. Kita tidak takut karena Kristus sudah menang.
- Ayat 9 dan 10 yang mendasari untuk tetap setia adalah kuasa Firman Tuhan. Pemberita Firman Tuhan bisa terbelenggu tetapi Firman Tuhan tidak dapat terbelenggu. Firman Tuhan yang kita miliki berupa Alkitab ini mempunyai kuasa yang dapat memberi kekuatan kepada kita. Alkitab ini berkuasa oleh sebab itu harus dibaca dan direnungkan supaya dapat memberi kekuatan.
- Ayat 14-19 yang mendasari untuk tetap setia adalah Tuhan mengenal kepada kepunyaanNya. Di tengah-tengah ajaran sesat, jangan takut untuk terus memberitakan Injil karena sebagai umat kepunyaan Allah, kita di pelihara Tuhan. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Di jalan yang berbatu-batu biarlah kita membuka diri kepada pimpinan Tuhan. Tuhan Allah yang setia akan terus menyertai kita.
Biarlah kita belajar seperti Timotius yang hidup di tengah-tengah tantangan namun ada suatu kekuatan yang akan terus menyertai Timotius. Demikian juga Tuhan dengan kekuatanNya menyertai kita.
Diringkas oleh: Pdt. Susi Raswati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar