Mimbar Gereja u/Warta 04 Nov 2012


GIA Sby (Darmo Sore)
Minggu, 28 Oktober 2012
Oleh:  Pdt. Wahyu Pramudia

BAGAIMANA SIKAP KITA SAAT MENDENGAR FIRMAN TUHAN
(Matius 13:1-23)

Melalui Firman Tuhan yang kita baca, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa ketika benih Firman Tuhan ditaburkan oleh penabur maka hasil dari taburan itu menjadi berbeda, bukan karena kualitas benihnya yang berbeda tetapi karena tanah yang menerimanya berbeda. Dan tanah itu menggambarkan bagaimana seseorang memberi respon terhadap Firman Tuhan. Ada 4 tipe keadaan tanah :
  1. Orang yang tidak mau mengerti Firman Tuhan yang digambarkan sebagai tanah yang ada dipinggir jalan. Tanah di pinggir jalan adalah tempat dimana orang berjalan dan yang memisahkan sawah satu dengan yang lain. Dan tanah di pinggir jalan itu adalah tanah yang keras karena setiap hari diinjak-injak oleh orang yang lewat. Sehingga ketika benih di taburkan maka benih itu ditolaknya karena kekerasan tanah itu. Gambaran ini ditujukan Tuhan Yesus kepada mereka yang menolak Firman Tuhan, yang tidak mengerti akan Firman Tuhan. Tidak mengerti bukan kerena dia kurang pintar. Tetapi karena hatinya tidak mau tahu dan dikeraskan oleh dosa, kemarahan dan kepahitan. Sehingga ketika Firman Tuhan diberitakan dia menolak Firman itu untuk menguasai hidupnya.
  2. Orang yang menerima Firman Tuhan tapi dangkal pertumbuhannya ini digambarkan sebagai tanah yang berbatu-batu. Tanah yang berbatu-batu itu ada keuntungannya karena tanahnya sedikit maka ketika benih itu ditaburkan maka benih itu dengan cepat bertumbuh tetapi sampai tingkat tertentu pertumbuhan itu akan berhenti karena tanahnya sedikit, juga panas matahari dan perubahan cuaca karena dia tidak sanggup berakar maka benih itu akan mati. Kita melihat awalnya kecepatan pertumbuhannya mengagumkan tetapi pada titik tertentu berhenti dan kemudian mati. Orang yang menerima Firman Tuhan, Firman Tuhan itu berakar tapi dangkal. Awalnya baik karena pertobatan, perjumpaan dengan anugrah Tuhan tapi selanjutnya hilang dan lenyap. Tetapi awal yang baik belum tentu akan menuju pada akhir yang baik. Banyak orang Kristen yang dulunya begitu semangat melayani Tuhan, mencintai Firman Tuhan, kita senang melihat sukacita mereka tetapi  sekarang mereka sudah tidak lagi di dalam Tuhan. mereka bertumbuh tetapi karena tidak berakar mendalam sehingga tidak tahan untuk tetap bertumbuh dalam jangka panjang. Untuk terus bertumbuh dibutuhkan untuk selalu berakar, belajar terus menerus dalam Firman Tuhan, agar kita yang mengawali dengan baik juga akan mengakhirinya dengan cara yang baiik
  3. Orang yang menerima Firman Tuhan tetapi meragukan kuasa Firman Tuhan itu digambarkan sebagai tanah disemak duri. Benih dan semak duri itu bertumbuh bersama-sama dengan cepatnya tetapi karena semak duri lebih banyak dan kuat maka pertumbuhan semak duri itu akan menekan dan mengalahkan pertumbuhan benih itu. Dan Tuhan Yesus menyebutkan dengan jelas bahwa semak duri adalah kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan, katakutan yang sanggup menghimpit pertumbuhan iman orang percaya sehingga akhirnya berhenti dan tidak bertumbuh sama sekali. Ketakutan yang dibiarkan menguasai orang hidup orang yang mendengar Firman Tuhan itu ketakutan itu bisa mengalahkan iman yang dulu bertumbuh di dalamnya. Orang yang sedang dalam ketakutan dia tidak ingat yang lain selain dirinya, keselamatannya dan keuntungannya. Apalagi bila ketakutan itu silih berganti dengan tipu daya kekayaan, Dia lupa akan pemeliharaan Tuhan. yang dia ingat adalah saya butuh uang dan lebih banyak uang dan untuk itu Tuhanpun dia tinggalkan.
  4. Orang yang menerima Firman Tuhan dan mengerti dan karena itu dia berbuah. digambarkan sebagai benih yang jatuh di tanah yang baik. Tuhan Yesus menegaskan bahwa tanah yang baik harus menunjukkan bukti bahwa dia adalah tanah yang baik dan bukti bahwa dia tanah yang baik adalah  buah yang keluar dari benih itu. Kata Buah selalu menggambarkan kualitas-kualitas yang baik. Dari buahnya kita dapat mengenal pohonnya. Dan ketika Tuhan Yesus berkata bahawa manusia yang menerima dan mempercayai kuasa Firman Tuhan adalah tanah yang baik maka tanah yang baik ini akan mambuktikan dirinya dengan buah yang berkali-kali lipat, ada kualitas yang baik yang keluar dari benih Firman Tuhan yang ditabur karena kita memberi respon yang baik terhadap Firman Tuhan. Apakah kita adalah tanah yang baik? Perubahan karekter kita, buah-buah karakter kita akan menjadi jawaban. Ketika hidup kita adalah tanah yang baik maka benih itu tertanam dengan baik, bertumbuh, dan berbuah dimana orang disekitar kita akan melihat kualitas yang baik yang dihasilkan oleh Firman Tuhan dan hal itu akan membuat orang lain akan membuka hati untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Biarlah kita menjadi tanah yang baik .
Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar