1546 / WG / VIII / 2012
Minggu, 26 Agustus 2012
Tahun XLIII
HIDUP SEBAGAI ANAK TERANG
“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif” (Efesus 5:15)
Nats Alkitab sering kita dengar pada saat dua insan hendak memulal suatu kehidupan baru sebagai suami - istri. Dari kedua pihak dituntut untuk saling "komit".
Kata komitmen berasal dari kata commitment yang berarti janji, penyerahan ataupun tanggung jawab. Di dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga komitmen sangat penting, bahkan memenuhi komitmen itu sangat menentukan suasana rumah tangga itu. Tidak bersedia memenuhi komitmen itu tentu akan mengakibatkan hal-hal yang menyedihkan. Memprihatinkan, apabila gereja mengizlnkan perceraian sebagaimana sekarang terjadi di Inggris.
Paulus memberi dua alasan mengapa komitmen istri kepada suami dan sebaliknya. Yang pertama, istri harus patut kepada suami sebab, Ketuhanan Kristus (ay. 22) dan kedua, kepemimpinan pria di dalam Kristus. Apabila istri membiarkan Kristus menjadi Tuhan dalam kehidupannya, ia akan dengan mudah tunduk kepada suaminya.
Bagi para suami Kristen, Paulus menetapkan suatu patokan yang sangat tinggi : "kasihilah istrimu", sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat. Jika suami menjadikan "kasih Kristus bagi jemaat", sebagai contoh untuk mengasihi istrinya, maka ia akan mengasihi istrinya dengan pengorbanan (ay. 25). Oleh karena itu suami - istri Kristen harus berdoa dan mempelajari Alkitab bersama-sama, sehingga mereka dapat mengetahui kehendak Allah bagi kehidupan pribadi dan rumah tangga mereka.
Kebanyakan konflik pernikahan berasal dari kegagalan suami dan atau istri untuk tunduk kepada Kristus, sehingga sulit memenuhi komitmen mereka. Akuilah DlA sebagai TUHAN dalam kehidupan keluarga, maka DIA akan memberi kesanggupan untuk memenuhi setiap komitmenmu (T).
YESUS ADALAH TUHANKU. DIA MEMBUATKU SANGGUP MEMENUHI KOMITMENKU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar