Renungan Harian 31 Juli - 06 Agustus 2011

RENUNGAN HARIAN

Senin, 01 Agustus 2011
DIA HADIR (Mazmur 139:1-12)

Tunangan Tanya, David, berbaring di ICU setelah menjalani prosedur yang rumit dalam penyembuhan pembengkakan pembuluh darah di otaknya. Mata David tertuju pada Tanya yang hampir tidak pernah beranjak dari sisinya selama beberapa hari itu. Dengan takjub David berkata, "Setiap kali aku memandang, kamu pasti berada di sini. Aku sangat senang. Setiap kali memikirkanmu, aku membuka mata dan kamu selalu ada di sini."
Penghargaan pria muda tersebut terhadap wanita yang dicintainya mengingatkan saya pada perasaan kita yang seharusnya terhadap kehadiran Allah dalam hidup kita.
Dia selalu hadir. Kehadiran Tuhan memberi kita rasa nyaman dan aman. Dia telah berjanji, "Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibr. 13:5). Siapa yang mengenal kita secara menyeluruh? Siapa yang mengasihi kita dengan utuh? Siapa yang memedulikan kita dengan sangat baik?
Mazmur 139 menunjukkan pemikiran Raja Daud tentang kehadiran Allah yang berharga. Ia menulis, "Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, ... segala jalanku Kaumaklumi .... Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana" (ay. 1-3,8).
Apa pun yang terjadi pada kita, kita memiliki janji ini, "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti" (Mzm. 46:2). Bukalah mata dan hati Anda. Dia hadir. (CHK)
KITA MAMPU MENGHADAPI RASA TAKUT APA PUN APABILA KITA TAHU TUHAN BERADA DI DEKAT KITA

Selasa, 02 Agustus 2011
TAHU DAN MENGALAMI SIFAT ALLAH (Mazmur 139)

Menyadari bahwa Tuhan itu mahatahu, mahahadir, dan mahakuasa, dapat memberikan ketenangan pada kita saat menghadapi masalah. Daud tidak sekadar memahami bahwa Allah mahatahu, mahahadir, mahakuasa. Ia menjadikan kebenaran dahsyat tersebut sebagai bagian konkret dari pengalaman nyatanya dan juga menjadi dasar bagi doanya.
Menghadapi serangan orang fasik (19-22), Daud memohon agar Tuhan memeriksa hidupnya (23-24). Dalam kemahatahuan-Nya, Tuhan pasti tahu setiap tindakan yang Daud buat dan motif yang melatarbelakangi tindakan itu (2). Tuhan juga tahu aktivitasnya sehari-hari (3), tahu apa yang akan Daud katakan sebelum ia mengatakannya (4). Kemahatahuan Tuhan itu luar biasa, hingga pemazmur sulit memahaminya (6). Tuhan juga mahahadir hingga tidak mungkin orang menghindar dari-Nya (7, band. Yer. 23:24). Tidak ada tempat bagi Daud untuk menyembunyikan diri dari Allah. Bahkan jika ia dapat terbang menyamai kecepatan cahaya sekalipun, tak mungkin baginya melarikan diri. Di sana juga Allah akan menuntunnya (10). Karena kegelapan sekalipun tidak dapat menghalangi pandangan Allah (11-12). Tuhan yang telah menciptakannya mengenal dia (13-16). Dalam sorotan pemahaman semacam inilah, Daud menempatkan situasi yang sedang dia hadapi, yakni serangan musuhnya. Ia berdoa agar Tuhan membinasakan mereka (19), sebab mereka adalah musuh Tuhan juga (20). Daud sendiri membenci mereka (22). Karena itu Daud meminta agar Tuhan menyelidiki dirinya dan menguji kesetiaannya, sehingga jelas bahwa ia tidak seperti musuh-musuh Tuhan (23-24).
Meyakini kemahatahuan, kemahahadiran dan kemahakuasaan Tuhan, pasti memberikan kedamaian dalam hidup orang percaya. Karena kemahatahuan-Nya, kehadiran-Nya secara pribadi, serta kekuasaan-Nya yang absolut, nyata dalam karya-Nya untuk kesejahteraan umat-Nya. Ia juga mahasuci. Seharusnyalah kita setia mengikut Dia dan berani untuk tidak kompromi terhadap kejahatan.

Rabu, 03 Agustus 2011
TAK ADA YANG TERSEMBUNYI.(Mazmur 139)

Hal apakah yang sangat mempengaruhi hidup seseorang? Menurut pemazmur, pikiran, perenungan, dan pengenalan akan Allah berdampak besar dalam kehidupan seseorang. Seluruh keberadaan hidup kita dari yang nampak sampai yang tersembunyi, terbuka di hadapan Allah. Tak seorang pun dapat menyembunyikan diri atau menjauh dari Tuhan. Allah memperhatikan masing-masing pribadi sejak masih dalam kandungan, bayi, anak-anak hingga dewasa. Karena itu Allah sangat mengharapkan kejujuran dan keterbukaan kita di hadapan-Nya. Betapa bermaknanya hidup pribadi seseorang di hadapan Allah!
Kemahatahuan Allah. Kemahatahuan dan kedekatan Allah bukan untuk menangkap kita yang berdosa agar tidak luput dari hukuman-Nya. Justru sebaliknya, Ia akan menjaga dan menuntun kita untuk mencapai yang terbaik. Di mana pun kita berada, ada rasa aman di dalam perlindungan-Nya. Kadang sulit bagi kita untuk mengenal pikiran Allah. Bila kita mau menghitungnya, kita akan menyadari bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita adalah karena Ia mengizinkan dan Ia tetap bersama dengan kita untuk menghadapinya
Doa: Allah yang Maha Tahu, selidikilah diriku, dan tuntunlah aku di jalan-Mu.

Kamis, 04 Agustus 2011
KEMAHATAHUAN ALLAH (Mazmur 139)

Sewaktu Anda bercermin tanyakan, samakah yang Anda lihat di cermin itu dengan yang Anda lihat kemarin, seMinggu, lalu, sebulan lalu, setahun lalu, dst? Dahulu pernahkah Anda tahu Anda akan jadi bagaimana? Saat bercermin, pernahkah Anda mengira-ngira apa yang akan terjadi dengan rupa, kesehatan, pikiran, atau keadaan Anda esok, tahun depan, lima tahun lagi, dst? Jika kita berefleksi seperti itu sewaktu bercermin, kita jadi sadar bahwa sesungguhnya banyak hal yang tidak kita ketahui. Jangankan tentang kedalaman diri kita, hal-hal yang tampak di luar pun, kita banyak tidak tahu.
Memang kita adalah makhluk yang dimaksudkan untuk kekekalan, tetapi harus mulai dari keterbatasan waktu. Kiranya ini tidak membuat kita frustrasi bahwa banyak hal yang ingin kita ketahui dan kendalikan ada di luar teropong, kendali, dan akal budi kita. Sebaliknya, kesadaran tentang keterbatasan diri membuat kita tidak hanya mengagumi kemahatahuan Allah, tetapi juga bergantung penuh pada-Nya. Akui saja pada-Nya bahwa seringkali kita tidak mengerti apa yang ada dan terjadi dalam batin kita sehingga kita berkelakuan atau merespons situasi atau orang lain dengan cara yang tidak kita inginkan. Dari sini kita dapat melangkah lebih jauh, yaitu mensyukuri sambil menyerahkan hidup kepada Ia yang Mahatahu.
Luar biasa kemahatahuan Allah. Ia tahu gerak langkah kita, Ia tahu apa yang kita lakukan dari waktu ke waktu, dalam berbagai keadaan, dalam berbagai musim kehidupan yang berubah-ubah. Ia tahu sikap kita terhadap berbagai hal: bagaimana kita me-nilai waktu, bersikap terhadap uang, karier, imej diri. Bahkan Ia tahu pikiran, perasaan, intuisi, memori, hasrat, dan fantasi kita. Saat menyadari semua implikasi kemahatahuan Allah, bagaimana respons Anda? Takut karena kita telanjang total di hadapan-Nya? Atau takjub dan lega bahwa Ia yang membentuk seluruh aspek jasmani-rohani kita dalam kandungan ibu kita dan yang terus ingin merajut seluruh pengalaman dan keberadaan kita, adalah Allah yang Maha Tahu, Maha Hadir, Maha Baik, dan Maha Bijak? Kiranya ini membuat kita mempersilakan Ia menyelidik ke dasar terdalam kita, agar semua serasi kehendak-Nya (23-24)!

Jumat, 05 Agustus 2011
GEREJA ONLINE?(Ibrani 10:19-25)

Di zaman serba canggih ini, orang bisa beribadah tanpa harus pergi ke gereja. Ada "gereja BTV" atau "gereja online" di internet. Setiap Minggu, orang bisa beribadah di depan layar kaca. Bahkan, di Amerika ada gereja yang menawarkan ibadah drive-thru. Anda bisa beribadah tanpa turun dari mobil. Cukup buka kaca mobil Anda. Petugas akan memberikan CD berisi khotbah, lembar bacaan Alkitab, serta kotak berisi roti dan air anggur perjamuan. Anda bisa memberi kolekte atau minta didoakan, lalu melanjutkan perjalanan sambil mendengarkan CD khotbah. Setelah itu, makan roti dan minum anggur perjamuan.
Namun, apakah yang kurang di sini? "Pertemuan ibadah"! Penulis kitab Ibrani melarang kita untuk menjauhi pertemuan ibadah. Maksudnya, ibadah bersama di mana umat Tuhan saling bertemu. Bertatap muka. Hadir. Kehadiran itu penting, sebab kita tidak dirancang untuk hidup sendiri. Sebagai anggota tubuh Kristus, kita perlu terus saling berhubungan. Sekeping puzzle tidak akan berarti jika berdiri sendiri. Namun, saat disatukan dengan kepingan-kepingan lain pada posisi yang tepat, maka akan terbentuk gambar yang indah. Itulah yang terjadi saat umat Tuhan beribadah. Ketika kita hadir, bukan hanya Tuhan dimuliakan. Kita pun dapat saling menguatkan dan menasihati.
Tahun lalu, pernahkah Anda menjauhkan diri dari pertemuan ibadah? Entah karena bosan dengan acara ibadahnya, atau karena di sana ada orang yang tidak Anda sukai. Di tahun baru ini, buatlah komitmen untuk kembali hadir di sana. Libatkan diri dalam ibadah bersama dan rasakan bedanya!. (JTI)
KEHADIRAN ANDA DALAM IBADAH TAK TERGANTIKAN OLEH APA PUN DAN SIAPA PUN

Sabtu, 06 Agustus 2011
KISAH TENTANG DUA KOTA (2Korintus 4:1-9)

Gambaran yang tepat dari dua kebaktian berbeda yang saya hadiri dalam waktu 24 jam adalah: yang satu merupakan kumpulan jemaat terbesar, sedangkan satunya lagi merupakan kumpulan jemaat terkecil. Yang pertama adalah kebaktian penginjilan di Washington, DC, dihadiri hampir 20.000 orang. Seseorang berkhotbah, dan ratusan orang menanggapi panggilan untuk percaya kepada Kristus.
Malam berikutnya, saya menghadiri suatu kebaktian di sebuah pedesaan yang dihadiri oleh kira-kira 50 orang. Seseorang juga berkhotbah, tetapi di akhir khotbahnya tak seorang pun menanggapi panggilan untuk percaya kepada Kristus.
Keduanya melayani karena panggilan Allah dan diperlengkapi untuk dapat menjalankan panggilan-Nya. Lalu, apakah itu berarti yang satu lebih berhasil atau lebih berharga bagi Allah? Saya rasa tidak.
Peristiwa di atas menunjukkan pimpinan Allah yang begitu indah. Dia memanggil kedua orang itu untuk melakukan pelayanan yang berbeda di tempat yang berbeda pula. Dia menumpangkan tangan atas keduanya. Tak seorang pun boleh bermegah atas hasil yang dicapainya, atau kecewa atas kekurangannya, karena hanya Allah yang dapat memberikan pertumbuhan (1Korintus 3:6-7).
Adakah Anda kecewa karena pelayanan yang Allah tentukan bagi Anda? Adakah Anda merasa tertekan karena keberhasilan yang dicapai oleh para "maha bintang" Kristen tampak lebih nyata? Inilah saatnya untuk mengalihkan pandangan Anda jauh-jauh dari jumlah dan tanggapan orang yang Anda layani, dan hanya memandang kepada Yesus (2Korintus 4:5). Tinggallah di dekat-Nya. Carilah kehendak-Nya. Yang Anda butuhkan adalah senyum perkenan-Nya. (JDB)
MANUSIA MENGHARGAI KESUKSESAN ALLAH MENGHARGAI KESETIAAN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar