Cover Warta Jemaat 23 Agustus 2009

1386 / WG / VIII / 2009
Minggu, 23 Agustus 2009
Tahun XL

KASIH
"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah,
sebab Allah adalah kasih."
(1 Yohanes 4:8)

Kasih adalah dasar dari kehidupan seorang kristen. Jadi setiap kita yang menamakan dirinya Pengikut Kristus, maka "kasih" itu harus menjadi bagian dari hidupnya. Ada 3 kata yang digunakan dalam bahasa Yunani berkenaan dengan kasih. Yang pertama adalah eros, yaitu kasih yang mengacu pada keinginan atau hasrat secara jasmaniah (hawa nafsu). Kedua philo, kasih yang didasari oleh sebuah komitmen tanpa syarat dari seseorang kepada orang lain, kasih persaudaraan. Dan yang ketiga adalah agape, bentuk kasih yang sudah dinyatakan oleh Allah kepada setiap kita di dalam Yesus Kristus. Seperti ada tertulis, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16). Kasih agape ini adalah sebuah kehendak, bukan perasaan yang timbul dari emosi manusia.
Sebagaimana Allah mengasihi kita, sudah seharusnya kita juga memiliki kasih itu. Kita harus mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Perintah untuk mengasihi ini sungguh sangat bertentangan dengan apa yang kita lihat di dunia ini. Kasih bagi dunia ini selalu didorong oleh karena daya tarik secara fisik. Seringkali kita mengasihi orang lain karena dia pribadi yang menyenangkan, punya jabatan lebih. atau karena dia terkenal dan sebagainya. Namun, Tuhan mewajibkan kita untuk mengasihi orang lain tanpa syarat. Mari kita teladani Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah menunjukkan kasih-Nya yang terbesar ketika Ia harus menyerahkan nyawa-Nya diatas kayu salib karena dosa-dosa kita. Demikian firman Tuhan, "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13).
Inilah bukti pengorbanan yang paling mulia. Tuhan Yesus mengasihi kita sampai mati. Dia yang adalah Allah sendiri, telah meninggalkan segala kemuliaan, dan kemahakuasaan-Nya, turun ke dunia untuk menebus kita. Karena pengorbanan-Nya, kita beroleh kasih karunia dan keselamatan. Dan itu sudah dibayar lunas dengan harga yang sangat mahal yaitu darah-Nya sendiri. Oleh karena itu, kita harus mengasihi dengan sebuah perbuatan yang nyata. Ingat, kasih itu memberi, bukan menerima.


"...BAHWA IA, YANG OLEH KARENA KAMU MENJADI MISKIN, SEKALIPUN IA KAYA, SUPAYA KAMU MENJADI KAYA OLEH KARENA KEMISKINAN-NYA"
2 Korintus 8:9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar