Mimbar Gereja u/warta 07 Juni 2015

GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 31 Mei 2015
DAPATKAH KITA YANG DIMULAI DENGAN ROH DAN DI AKHIRI DI DALAM DAGING (Galatia 3:1-5)
Oleh: Pdt. Budiono Djoeng

Di dalam Jemaat Galatia telah dimasuki oleh pengajaran-pengajaran bahwa keselamatan tidak cukup hanya dengan percaya pada Yesus, melainkan perlu ditambah dengan Hukum Taurat sebagai syarat pembenaran. Di sini Paulus mengingatkan bahwa keselamatan mereka adalah Kasih Karunia bukan karena melakukan Hukum Paulus kembali menegaskan bahwa kita dibenarkan oleh iman itu adalah kasih karunia. Dalam perjanjian lama pun telah jelas bahwa kita dibenarkan oleh iman seperti pada Abraham.  Dalam Galatia 3:1-5, Paulus ingin mengungkapkan keunggulan hidup mereka di dalam Kristus, keunggulan tentang anugerah keselamatan oleh iman di dalam Kristus.  Dalam nats ini, teguran Paulus cukup keras, dengan menggunakan kata “bodoh”. Kata ini di gunakan sebagai teguran, bukan berarti mereka “bodoh”, melainkan mengingatkan bahwa Jemaat Galatia terlena, terpesona, oleh ajaran bahwa Yesus tidaklah cukup dan perlu ditambahkan Hukum Taurat. Hal ini mengingatkan kita bahwa kekristenan sejati selalu muncul ketika diperhadapkan pada situasi-situasi sulit mulai dari saat itu bahkan sampai sekarang. Lalu bagaimana supaya kita tidak jatuh pada pemahaman Injil yang tidak sejati? Dalam nats ini, Paulus mengingatkan kita akan keunggulan-keunggulan mereka yang telah memulai dengan Roh dan yang tidak boleh diakhiri dalam daging. Ada dua keunggululan yang Paulus ingatkan kepada jemaat Galatia dan tentunya kita semua. 
Pertama, kita harus memahami bahwa orang Kristen yang sejati pasti akan mengalami keselamatan oleh kasih karunia. Hal ini dikontraskan dengan Hukum Taurat. Mengapa sia-sia jika mengakhiri di dalam “daging” (artinya natur hidup kita yang lama)? Karena dengan mengahiri di dalam daging itu berarti kita berusaha sendiri supaya diperkenan oleh Tuhan dan itu tidak mungkin karena pembenaran kita adalah oleh Yesus kristus bukan dengan melakukan Hukum Taurat. Kalau kita berdasarkan melakukan Hukum Taurat maka kita akan berada dalam kutuk Hukum Taurat, karena tidak seorang pun yang dapat memenuhi tuntutan Hukum Taurat. Keselamatan kita jelas bkan karena melakukan Hukum Taurat, melainkan karena kita ada di dalam Kristus, dan karena kita ada di dalam Kristuslah kita dibenarkan. Hukum Taurat sendiri memberitahukan akan kelemahan-kelemahan kita namun jelas tidak membenarkan dan karenanya Kristuslah yang membenarkan. 
Kedua, orang yang percaya pasti diselamatkan oleh kasih karunia, karena anugerah Tuhan itu tidak setengah-setengah, namun diberikan secara tuntas. Keselamatan itu merupakan anugerah, artinya diberikan oleh Tuhan sendiri. ketika kita mendengar Injil dan percaya itu pun adalah kasih karunia Tuhan melalui Roh Kudus. Kita diselamatkan karena anugerah dan untuk tetap selamat juga anugerah. Inilah keunggulan yang kedua bahwa kita hidup oleh Roh Kudus. Sebagai orang yang percaya kita melakukan perbuatan baik, karena kasih kita kepada Tuhan, karena keselamatan yang Tuhan berikan, yang tentunya dengan pertolongan Roh Kudus bukan dengan kekuatan kita sendiri. Roh Kudus itu sendiri adalah jaminan keselamatan kita. Jadi orang yang percaya pada Kristus karena kasih karunia akan diselamatkan, dibenarkan sekali untuk selamanya, oleh sebab itu kita tidak boleh mengakhiri di dalam daging. Mari kita berkata, terima kasih Tuhan untuk kasih karuniaMu, terima kasih buat keselamatan yang Kau berikan.

Diringkas oleh: Sdr. Petrus Purnomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar