Mimbar Gereja u/Warta 11 Oktober 2015

GIA Sby (Koblen Tengah)
Minggu, 04 Oktober 2015
KASIH KARUNIA TUHAN DAN KELEMAHAN KITA (2 Korintus 12:1-10)
Oleh: Ev.  Elani

Surat ini ditulis pada waktu Rasul Paulus mempertahankan kerasulannya, dengan menguraikan panggilannnya, kualifikasi dan penderitaannya sebagai seorang rasul yang benar. 
Dengan ini Paulus mengharapkan Jemaat akan mengenal rasul-rasul palsu diantara mereka dan dengan demikian mereka dapat luput dari disiplin kehidupan. Dalam surat ini sekaligus Rasul Paulus memaparkan keadaannya:

1. Kasih Karunia Tuhan sudah diterima sejak lama.
  • Rasul Paulus tengah menekankan tentang hal yang luar biasa yaitu kasih karunia Tuhan di dalam hidupnya.
  • Berbeda dengan Paulus tiap orang punya pengalaman tentang cara Tuhan menyelamatkan dengan cara yang berbeda. Namun kasih karunia Tuhan selalu indah dan tidak bisa ditolak.

2. Ada kesulitan dalam setiap perjalanan hidup.
  • Di ayat 7 Paulus menulis supaya aku tidak meninggikan diri karena hal luar biasa. Paulus diberi duri dalam daging. Kata “skolops” berarti duri dalam daging. Tetapi yang juga bisa berarti pancang. Duri yang bisa membuat Rasul Paulus sakit. Duri bisa sebagai pencobaan. Duri bisa berarti sebagai perlawanan / penganiayaan, bisa juga penyakit. Duri dalam daging suatu penyakit yang membuat Paulus menderita. Penyakit ini membuat dia sangat menderita.
  • Di tengah penderitaanNya Paulus meminta Tuhan melepaskan diri dari penderitaan. Tetapi jawab Tuhan cukuplah kasih karuniaKu bagimu.
  • Tuhan tidak melepaskan penderitaan, tetapi memberi kekuatan untuk mengatasi.
  • Kenyataan hidup orang percaya: penderitaan tetap datang, bukan hilang tapi diberi kekuatan. Tujuan diberi “duri dalam daging” :

  1. Untuk mencegah supaya tidak sombong atas setiap pernyataan yang dia terima.
  2. Duri membuat Paulus lebih bergantung pada kasih karunia Allah. 
Fakta hidup:
  1. Duri adalah hal yang pasti ada dalam kehidupan manusia. Di tengah kenyataan adanya duri, kita harus menghadapi dan Tuhan memberi kekuatan menghadapinya. Jangan berkata kenapa tapi bagaimana.
  2. Tuhan memberikan kemampuan.
  3. Kecukupan dalam kelelahan jasmani, kecukupan dalam penderitaan jasmani, kecukupan saat menghadapi perlawanan termasuk hal yang tidak disukai.

Kasih karunia Tuhan menjadi sempurna atas kelemahan kita Amin. 

Diringkas oleh: Pdt. Susi Raswati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar