Renungan Harian 15 - 20 September 2014

RENUNGAN SEPANJANG MINGGU

Senin,15 September 2014
MANEKIN TELANJANG (1 Korintus 12:12-31)
Ketika akan berkhotbah, pendeta memajang manekin perempuan telanjang. Jemaat berbisik-bisik. Beberapa wajah menunjukkan sikap protes. Pendeta itu bertanya, “Bagaimana penampilan manekin ini?” Beberapa jemaat menjawab: tidak sopan, terlalu vulgar, tidak menarik, mengerikan, dll. “Kalau menurut Anda itu tidak baik, lakukanlah sesuatu untuk memperbaikinya. Bangkit dan tinggalkan tempat duduk Anda!” tantangnya. Ternyata, di samping manekin itu, pendeta telah menyiapkan perlengkapan untuk mendandaninya. Seorang jemaat maju dan mengenakan baju. Yang lain memasangkan wig. Yang lain lagi memakaikan ikat pinggang, mengoleskan gincu, dan memberi bedak. “Sekarang, bagaimana?” tanya pendeta. Hampir semua jemaat menjawab, manekin itu jadi lebih menarik. 
“Seperti itulah gereja kita!” kata pendeta. “Jika Anda hanya mengkritik kekurangannya, tidak akan terjadi apa-apa. Anda bahkan hanya memperburuk situasi. Yang diperlukan adalah bangkit dan meninggalkan tempat duduk Anda. Lakukan sesuatu. Jika semua jemaat berbuat seperti itu, gereja kita akan menjadi indah.”
Paulus menegur jemaat Korintus yang terancam bahaya perpecahan karena masing-masing anggota mementingkan diri sendiri dan menyombongkan karunia mereka. Paulus menegaskan bahwa Gereja adalah Tubuh Kristus, yang terdiri dari banyak anggota. Masing-masing anggota harus saling memperhatikan, demi kesejahteraan bersama, untuk kemuliaan Tuhan. Bagaimana Anda berperan dalam membangun gereja Tuhan? (HT)
JIKA ANDA MELIHAT KEKURANGAN DALAM GEREJA, BISA JADI ANDA DIPANGGIL UNTUK MEMPERBAIKINYA

Selasa, 16 September 2014
BERPERAN DENGAN TEPAT (1 Korintus 12:12-31)
Apa yang membuat puzzle dapat menjadi sebuah gambar? Ketika potongan-potongan gambar yang ada disusun sesuai dengan posisinya. Jika potongan itu berserakan, yang terlihat adalah gambar yang berantakan dan tak jelas. Menempatkan potongan pada posisi yang tepat membuat gambar menjadi jelas dan indah.
Alkitab berkata bahwa di dalam gereja kita memiliki bagian kita masing-masing, kita memiliki peran yang unik. Kita memiliki talenta yang Tuhan berikan secara khusus. Menjadi masalah jika kita tidak menempatkan diri pada posisi yang tepat. Sekecil apa pun talenta yang kita miliki, jika kita memerankannya secara optimal, kita akan menampilkan gambar Yesus yang jelas bagi dunia.
Dunia perlu melihat Yesus dengan jelas. Caranya bukan dengan memiliki gedung yang besar. Kalau itu tolok ukurnya, banyak perusahaan bisnis yang memiliki gedung menjulang. Juga bukan mukjizat dan tanda karena dukun-dukun pun bisa melakukannya. Lalu apa? Ketika orang percaya bersatu di dalam kasih, memerankan bagiannya tanpa berbantah-bantahan, di situlah dunia melihat bahwa kita adalah murid-murid-Nya.
Kita perlu merenungkan, apakah kita sudah berperan secara optimal sebagai murid-Nya? Apakah kita sudah melayani satu sama lain, atau justru saling mendengki dan iri hati? Tak perlu iri dengan teman pelayanan yang lebih tenar, tak perlu minder karena pelayanan yang kita lakukan sepertinya pelayanan yang kecil dan tak terkenal. Ingat, meskipun kecil, peran kita dapat memancarkan wajah Yesus. (HS)
BERPERAN DENGAN TEPAT AKAN MEMANCARKAN WAJAH YESUS

Rabu, 17 September 2014
SUMBANGSIH WILLIAM COWPER (1 Korintus 12:12-31)
Apa yang dapat dilakukan oleh seorang penderita gangguan kejiwaan? William Cowper menjawabnya dengan menulis puisi dan syair nyanyian rohani, banyak di antaranya yang menyentuh hati dan masih dinyanyikan hingga hari ini. Padahal ia jatuh ke dalam lembah depresi sejak usia 21 tahun, dan sudah berkali-kali ia berusaha untuk bunuh diri. Ia pernah dirawat di rumah sakit jiwa, dan di sanalah ia membaca Alkitab dan bertobat. Di tengah penderitaan ini, ia menulis tidak kurang dari 68 syair lagu rohani sepanjang hidupnya. Selama itu ia mendapatkan dorongan semangat dari John Newton, pendetanya, yang terus mengajaknya bersumbangsih melayani Tuhan.
Tindakan John Newton tersebut adalah contoh nyata prinsip saling menolong selaku tubuh Kristus. Dalam ilustrasi mengenai tubuh, seluruh anggota memiliki fungsi dan tempatnya masing-masing menurut kehendak Allah (ay. 18). Setiap bagian saling membutuhkan (ay. 22). Bahkan, anggota yang tampak paling lemah justru yang paling dibutuhkan (ay. 22). Yang tampaknya tidak elok, perlu diperhatikan secara khusus dan dihormati. Setiap anggota harus saling memperhatikan dan, dengan demikian, perpecahan dapat dihindarkan (ay. 25). 
Memperhatikan, mengajak, memberi tempat, dan menghormati mereka yang tampaknya lemah, yang kurang terampil dan tidak pandai, adalah perwujudan karakter kristiani yang mulia. Itulah tindakan nyata dari kasih. Alangkah indah dan eratnya persekutuan kristiani bila setiap orang percaya melakukan tindakan kasih seperti ini. (HEM)
KRISTUS DIMULIAKAN KETIKA KITA SALING MEMPERHATIKAN DAN MENGHORMATI SESAMA ANGGOTA TUBUH-NYA

Kamis, 18 September 2014
SIAPA YANG TERPENTING? (2 Korintus 12:14-26)
Suatu kali, tangan dan mulut iri hati terhadap perut. Mereka berpikir, perut tidak berbuat apa-apa selain hanya menerima apa yang dikerjakan oleh tangan dan dikunyah oleh mulut. Kedua organ tubuh ini pun memutuskan untuk berhenti makan. Mereka ingin menghukum perut! Setelah dua hari makanan tidak masuk ke dalam perut, tubuh menjadi lemas dan tidak berdaya, tangan pun menjadi berat untuk digerakkan, mulut pun enggan untuk berkata-kata. Tangan dan mulut tobat, mereka mengerti bahwa ternyata perut sangat berguna. Mogok makan pun dihentikan.
Tentu tidak bijaksana jika kita memperbandingkan nilai penting anggota-anggota tubuh kita. Masing-masing anggota memiliki kekhasan, keunikan, dan fungsi yang khusus. Tak ada satu pun anggota tubuh bisa berdiri sendiri, semuanya saling membutuhkan. Dapatkah Anda membayangkan satu tubuh yang hanya terdiri dari mata semuanya? Bagaimana bentuk dan untuk apa tubuh seperti itu? Tubuh yang tidak memiliki mata juga tidak sempurna.
Kita adalah anggota tubuh Kristus, masing-masing memiliki peran dan fungsi yang khusus. Perbedaan fungsi di antara kita ini bukan merupakan alasan untuk menonjolkan diri lebih dari yang lain. Sebaliknya, perbedaan itu menunjukkan bahwa kita tidak dapat mengerjakan segala sesuatu seorang diri. Kita memerlukan anggota lain untuk memperlengkapi dan mendukung kita. Keunggulan mereka menunjang kekurangan kita, dan sebaliknya. Karena itu, sudah sepatutnya kita saling menghormati dan bekerja sama sebagai satu tubuh.(TS)
TUBUH KRISTUS BERTUMBUH DENGAN SEHAT SAAT SETIAP ANGGOTA TIDAK SALING MENONJOLKAN DIRI, TETAPI SALING MENGHORMATI

Jumat, 19 September 2014
KERAGAMAN DALAM SATU TUBUH. (1Korintus 12:12-31)
"Bhineka Tunggal Ika." Semboyan ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari beragam agama, bahasa dan suku bangsa. Namun, keberagaman itu tidak berarti menutup kemungkinan untuk bekerja bersama-sama. Paulus memakai keragaman ini melalui kesatuan tubuh dengan banyak anggota, untuk menggambarkan kesatuan gereja Kristus.
Diakui bahwa tubuh kita terdiri dari bagian-bagian yang unik, khas, berbeda bentuk dan fungsinya (ayat 18). Peranan dan fungsi masing-masing anggota tubuh itu baru bisa dirasakan apabila ditempatkan dalam kesatuan tubuh. Di luar kesatuan itu masing- masing anggota tidak bisa berfungsi dan berperan sebagaimana mereka dibentuk. Kesatuan tubuh itu sedemikian solidnya sampai- sampai ketika gigi kita yang berlubang terasa nyeri maka kepala kita juga ikut pusing dan, pada akhirnya, seluruh anggota tubuh terganggu aktivitasnya (ayat 26)
Kiasan ini sebenarnya merupakan adaptasi Paulus dari kuil Asklepius di Korintus. Dalam kuil tersebut terdapat banyak sekali anggota-anggota tubuh secara terpisah. Paulus ingin menekankan kepada jemaat tentang kesatuan tubuh Kristus. Jemaat Kristen di Korintus adalah gambaran tentang keadaan tubuh Kristus yang sebenarnya. Melalui penjelasan tersebut Paulus mengarahkan bagaimana jemaat Tuhan seharusnya hidup.
Ada orang-orang yang diberikan fungsi khusus dalam rangka kesatuan jemaat. Tetapi tidak dapat dikatakan bahwa karunia yang satu lebih bernilai dibandingkan karunia lainnya, meskipun satu sama lainnya berbeda. Tetapi, Paulus mengingatkan bahwa mereka bisa berfungsi sebagai tubuh Kristus hanya bila mereka menyadari kebergantungan dan kesatuan dengan bagian tubuh lainnya.
MANFAATKANLAH KARUNIA-KARUNIA KHUSUS YANG DIANUGERAHKAN OLEH KRISTUS DALAM KERJASAMA YANG BAIK KARENA DIA YANG KITA LAYANI.

Sabtu, 20 September 2014
KESEDERAJATAN ANGGOTA TUBUH KRISTUS (1 Korintus 12:12-31)
Hampir dapat dipastikan, tak satu pun orang menganggap salah satu bagian tubuhnya boleh dibuang karena dianggap tidak penting. Setiap orang mengasihi tubuhnya sendiri. Seringkali, orang lainlah yang menyebabkan seseorang membenci tubuhnya. Misalnya, seseorang tidak menerima diri karena kulitnya hitam, karena orang banyak mengatakan kulit hitam itu jelek. Atau, banyak perempuan gemuk dan pendek tidak menerima tubuhnya karena orang banyak membuat standar kecantikan perempuan ialah langsing dan tinggi semampai.
Kristus mengasihi seluruh anggota tubuh-Nya, tanpa kecuali. Semua orang dengan suku dan status sosial sama derajatnya di hadapan Tuhan. Manusialah yang membeda-bedakan orang berdasarkan suku dan status sosialnya. Akibatnya, ada orang yang merasa diri hebat dan lebih berkuasa daripada orang lain. Orang lain merasa dirinya tidak berguna dan lebih rendah dibandingkan dengan orang lain. Terjadilah pelecehan, bahkan perkosaan atas sesamanya.
Sebagai anggota tubuh Kristus, kita semua sederajat. Bermacam-macam anggota tubuh mempunyai tempat dan fungsi khusus. Perbedaan tempat, ukuran, dan fungsi tidak memengaruhi tinggi rendahnya derajat mereka. Jari kaki tidak lebih hina karena ia di bawah. Demikian pula, anak kecil, orang miskin, atau orang yang tak mampu secara fisik (disable), tidak lebih rendah daripada orang dewasa, orang kaya, atau orang mampu secara fisik (able). Semua orang percaya memiliki tempat khusus di hati Yesus. Bagaimana mungkin kita dapat menghina orang yang disayang oleh Yesus? Mendiskriminasi mereka artinya, mendiskriminasi tubuh Kristus. Siapa kita sehingga mendiskriminasi tubuh Kristus?
Jangan kita memperlakukan lebih tinggi atau lebih utama seseorang karena jabatan, kedudukan, atau kekayaannya dalam sebuah jemaat. Hargai dan hormatilah setiap orang sebagai bagian penting dalam tubuh Kristus! Janganlah pula kita merasa diri lebih tinggi atau lebih rendah daripada orang lain.
SEMUA JENIS TUGAS DAN FUNGSI DALAM GEREJA ADALAH SAMA, YAITU UNTUK MEMBANGUN TUBUH KRISTUS.`

Tidak ada komentar:

Posting Komentar