Mimbar Gereja u/Warta 31 Agustus 2014

GIA Sby (Darmo Harapan Sore)
Minggu, 24 Agustus 2014
ORDO LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
(1 Korintus 11:1-16)
Oleh: Pdt. Timotius Hogiono

Di dalam pasal 11 ini, dalam ayat 1 rasul Paulus membuka dengan kalimat  ajakan : “Jadilah pengikutku sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus”. Rasul Paulus mengajak supaya jemaat Tuhan di Korintus menjadi pengikut Tuhan mengapa demikian? Paulus mencontohkan dirinya bahwa dia adalah pengikut Kristus. Harapan Paulus agar jemaat Tuhan melihat contoh hidup Paulus supaya mereka menjadi pengikut Kristus yang setia. Dalam ayat 2-16, rasul Paulus berbicara tentang aturan-aturan, tata tertib khususnya dalam ibadah pada waktu itu. apa sebenarnya persoalan yang terjadi? Rasul Paulus melihat di jemaat Korintus bahwa ada beberapa perempuan yang sudah menikah tetapi mereka tidak menjaga tata tertib dalam ibadah mereka kepada Tuhan,  mereka tidak mengindahkan peraturan-peraturan yang berlaku sehingga timbulah kekacauan diantara beberapa jemaat Tuhan yang beribadah. Rasul Paulus berharap agar jemaat Tuhan memperhatikan peraturan-pearaturan yang Paulus tuliskan. Berharap agar jemaat dapat bijaksana dalam bersikap menjadi orang kristen dan dalam ibadah mereka, karena menyimpang dari aturan-aturan yang sudah dibakukan, ajaran-ajaran firman Tuhan diselewengkan dengan adanya tindakan-tindakan beberapa wanita yang dengan sengaja tidak lagi memperhatikan aturan-aturan di dalam ibadah. Mengapa mereka bersikap demikian? Karena mereka menggangap bahwa mereka hidup dalam kebebasan dan karena kebebasan itulah, mereka melanggar hal-hal yang penting di dalam tata ibadah yang seharusnya mereka ikuti. Ada bebarapa alasan mengapa rasul Paulus menuliskan surat ini :

1. Rasul Paulus ingin memberikan satu peraturan yang umum dan penting (ayat 2-3) 3 tingkatan :
  • Hubungan antara laki-laki dan perempuan (hubungan suami istri)
  • Hubungan Kristus dengan laki-laki
  • Hubungan Kristus dengan Allah Bapa

Kita melihat bahwa masing-masing tingkatan memilki kepala; kepala dari hubungan suami istri maka suami lah yang menjadi kepala, kepala dari hubungan Kristus dengan laki-laki adalah Kristus yang menjadi kepala, yang paling tinggi adalah hubungan Kristus dengan Allah Bapa. Dalam setiap tatanan itu ada satu kekuasaan, kepala itu adalah Kristus sendiri. Rasul Paulus memberikan penjelasan bahwa dalam setiap tatanan memiliki sifat yang sangat kuat, yang memegang kekuasaan sedang seorang laki-laki sifat bersandar bergantung pada kekuasaan tadi. Rasul Paulus menghimbau agar peraturan itu dibuat dan jemaat boleh tunduk terhadap peraturan yang berlaku.

2. Rasul Paulus ingin menerapkan peraturan-peraturan kepada jemaat (ayat4-6)
Rasul Paulus menghimbau kepada jemaat agar aturan yang sudah dibuat itu diterapkan. Dalam konteks budaya Yahudi maka laki-laki diberikan kesempatan untuk pelayanan pekerjaan Tuhan, berdoa, bernubuat di tengah-tengah ibadah jemaat Tuhan berbeda dengan perempuan. Namun dalam hal ini Paulus memberikan kesempatan kepada para wanita untuk bisa beribadah, melayani dalam pelayan pekerjaan Tuhan. dalam budaya Yahudi rambut merupakan satu keelokkan bagi perempuan, maka ketika perempuan-perempuan melayani pekerjaan Tuhan maka haruslah menudungi kepala mereka. Karena rambut yang tergerai membawa daya tarik terhadap lawan jenisnya, dan dianggap sebagai wanita nakal yang menggoda kaum pria. Untuk itulah rasul Paulus menghimbau agar perempuan-perempuan yang datang beribadah dan melayani harus menudungi kepalanya. Arti lain, ketika para wanita menudungi kepalanya berarti mereka menghormati suaminya.

3. Rasul Paulus menerangkan peraturan itu dengan sangat jelas sekali (ayat 7-12)
Paulus ingin menerangkan aturan yang sudah ditulis. Para laki-laki ketika mereka beribadah, berdoa, bernubuat, melayani tidak perlu menudungi kepalanya karena laki-laki menyinarkan gambaran tentang kemuliaan Allah, tetapi kepada perempuan harus menudungi kepalanya karena ia menyinarkan gambaran laki-laki,  harus menjunjung tinggi dan memilki rasa hormat yang tinggi kepada suaminya. Dan rasul Paulus menghimbau agar jemaat dapat memperhatikan dan melakukan apa yang menjadi aturan-aturan dalam ibadah sehingga ibadah itu dapat berjalan dengan baik. Biarlah kita juga mengikuti setiap aturan-aturan yang ada dalam ibadah kita. Jemaat harus bertanggung jawab dalam ibadahnya. Bagaimana dengan praktek-praktek dalam ibadah kita sudahkah mempermuliakan nama Tuhan?

4. Rasul Paulus memberikan peringatan kepada jemaat (13-16). Rasul Pulus meminta agar jemaat mempertimbangkan dan melakukan semua aturan itu dan juga memberikan peringatan kepada jemaat supaya aturan-aturan dalam ibadah di lakukan. Makna Rohani bagi kita: Paulus ingin memberikan suatu bentuk penegasan adanya prinsip-prispsip yang berlaku dalam ibadah baik yang dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan dengan natur/kondisi yang berbeda. Sehingga ketika menjadi laki-laki atau perempuan di dalam kapasitas masing-masing. Di dalam keberbedaan itu diharapkan membawa semakin bersatu dalam kehidupan ibadah kita.

Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar