Mimbar Gereja u/Warta 20 Juli 2014

GIA Sby (Darmo Harapan Pagi)
Minggu, 13 Juli 2014
Oleh: Pdt. Menahem Lazuardi Soetedja

KEBEBASAN KRISTEN
(1 Korintus 8:1-13)

Dalam 1 Korintus 8:1-13 tentang pengetahuan sejati yang berangkat dengan memperlihatkan keadaan jemaat di korintus yang merupakan suatu jemaat terletak di kota metropolitan dengan berbagai macam aktifitas yang ada di dalam kemajuannya pada waktu itu dan juga jemaat yang datang dari berbagai macam latar belakang, baik dari latar belakang dari kepercayaan sebelumnya atau sukunya. Surat Korintus ini sangat relevan dalam kehidupan kita karena kehidupan jemaat korintus ini tidak jauh berbeda dengan kehidupan kita, seperti halnya merasa kelompoknya saling benar lalu timbulnya perpecahan, keadaan di mana merasa budaya penuntutan, dll. Dalam 1 korintus 8 ini memperlihatkan adanya problem di jemaat Korintus, di mana sebelum jemaat korintus percaya Tuhan mereka hidup seenaknya seperti berbicara tentang makanan daging, adanya penyembahan berhala ketika mereka mempersembahkan daging kepada berhala pemahaman mereka ada allah lain atau kuasa lain yang ada di dalam daging tersebut. Berangkat dari pemahaman inilah akhirnya jemaat Korintus ketika sudah menjadi pengikut Kristus, di dalam imannya yang belum bertumbuh secara dewasa mereka beranggapan ketika mereka makan daging itu bahwa mereka menyembah kepada ilah atau berhala itu ada di dalam Tubuhnya karena ia makan daging. Tetapi ada satu kelompok yang mengatakan bahwa pemahaman itu salah karena ketika kita sudah dimerdekakan hanya ada satu Allah, pemahaman kelompok ini benar tetapi tindakan dari kelompok ini mereka makan di kuil itu dan mengolok-olok kelompok jemaat yang belum mengerti pemahaman dengan benar sehingga hal ini memberikan suatu batu sandungan bagi kelompok yang belum memahami.Ayat 1 berbicara tentang kasih dan pengetahuan harus dicapainya. Ini Paulus menunjukkan seseorang yang tidak betul-betul merasakan kasih Kristus di atas kayu salib maka orang itu tidak mengalami kristus di dalam hidupnya, orang boleh tahu pengetahuan Alkitab begitu pintar tetapi tidak mengalami di dalam hati. Maka orang itu sesungguhnya tidak tahu apa-apa, itu hanya sombong dengan diluar kristus. Untuk itu kita harus memiliki pengetahuan sejati yang sungguh-sungguh berkenan kepadaNya:
  1. Dapat kita lihat dalam kelompok korintus yang sudah paham akan pengetahuan tentang Allah tetapi memberikan batu sandungan (3). Dapat kita lihat dalam ayat yang ke 3, kita tidak bisa mengasihi Allah kalau kita belum mengalami kasih Allah dalam hidup kita. Kita harus mengasihi Allah dengan cara harus mengalami kasih Allah baru itu akan memampukan kita untuk mengasihi Allah. pengetahuan inilah yang menjadi dasar untuk kita dapat bertumbuh di dalam pengetahuan yang sejati. Sehingga makanan itu tidak membawa kita kepada yang benar, kita dikasihi Allah bukan karena makan sesuatu tetapi karena kasihnya.
  2. Dapat kita lihat dari kelompok korintus yang masih memahami dari latar belakangnya dapat dilihat dalam ayat 4-6. Paulus menekankan bahwa orang yang lemah kerohaniannya dan pengetahuan kerohaniannya harus didik dan diajar dengan baik. Sehingga Paulus mengajarkan ketritunggal Allah kepada jemaat korintus untuk mereka memahami pengetahuan dengan benar akan Allah.  Dalam ayat 4-6 ini berbicara kepada orang-orang yang masih terikat dengan cara berpikir mereka yang lama, dan merekah harus diingatkan bahwa kita adalah ciptaan yang baru jadi tidak ada Allah lain hanya ada satu Allah yang esa. Karena Dia kita hidup. Maka ketika kita makan, kita tidak perlu takut ada roh-roh di dalamnya karena hidup kita sudah memiliki menjadi miliki kristus sudah dikuduskan, disucikan, di benarkan. Ini yang ingin diajarkan kepada orang-orang yang masih memiliki kepercayaan yang lama

Diringkas oleh: Sdri. Wanda Eunike H. Siahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar