Renungan Harian 21 - 26 April 2014

RENUNGAN SEPANJANG MINGGU

Senin, 21 Maret 2014
SUKACITA KEBANGKITAN (Lukas 24:50-53)
   
Sewaktu di bangku SMP, saya pernah mengalami rasa kehilangan yang amat mendalam, yaitu berpulangnya nenek yang saya sayangi. Dunia seakan runtuh kala ayah menyampaikan kabar duka itu. Sedih, bingung, takut, dan galau campur aduk menjadi satu. Saya kehilangan pegangan dan tempat curahan hati.
Para murid Yesus tentu juga sangat berduka kala mereka ditinggal mati Guru mereka. Pupus sudah harapan mereka. Tetapi, berita kebangkitan Yesus menghadirkan perubahan dalam diri mereka. Dulu mereka kebingungan dan tak berdaya karena kematian Yesus. Tetapi, setelah Yesus bangkit, tidak ada lagi tempat bagi keraguan dan ketakutan! Pengharapan yang semula pupus, kemudian bersemi dan mekar kembali. Empat puluh hari telah berlalu. Para murid saat itu ada bersama dengan Yesus. Yesus pun memberkati mereka, suatu jaminan perlindungan dan pimpinan-Nya atas mereka. Kemudian Dia terangkat ke surga dan mereka sujud menyembah Dia (ay. 52). Rangkaian kejadian ini mengubah dukacita para murid menjadi sukacita.
Kini Dia ada di surga, duduk di sebelah kanan Bapa, mempersiapkan tempat bagi kita. Bukan berarti pelayanan-Nya berhenti sampai di situ. Sebagai orang percaya yang mengaku sebagai murid-Nya, kita ditetapkan untuk melanjutkan pelayanan yang telah Dia mulai di dalam diri kita. Kita dipanggil untuk membawa kasih, memberitakan pembebasan dari belenggu dosa, dan mendatangkan sukacita kepada orang miskin dan terbuang sampai Dia datang kembali untuk menjemput kita. (ENO)
KITA SEKALIAN ADALAH DUTA BESAR ALLAH UNTUK MELUASKAN KERAJAAN-NYA DI BUMI INI

Selasa, 22 April 2014
SELAPUT MATA IMAN (Lukas 24:13-35)

Mata saya pernah terluka karena terkena kok saat bermain bulutangkis. Menurut dokter, ada beberapa syaraf mata yang putus. Akibatnya, pandangan mata saya terganggu, seakan ada selaput yang mengalangi pandangan saya. Dokter memberi obat dan perlahan-lahan mata saya dapat kembali melihat dengan jelas. Proses itu memerlukan waktu berminggu-minggu.
Dalam perjalanan ke Emaus, ada yang mengalangi mata Kleopas dan kawannya sehingga mereka tidak dapat mengenali Yesus yang bangkit. Mereka ditegur oleh Yesus, dianggap sebagai bodoh dan lamban. Mata iman mereka tertutup oleh cara pandang mereka sendiri yang terbatas: Bahwa Yesus datang sebagai raja yang akan membebaskan bangsa Israel dari penjajahan Roma. Perikop ini memaparkan dua hal yang membuat kita dapat mengalami kebangkitan Kristus dalam hidup kita. Pertama, melalui penggalian dan perenungan firman Tuhan. Kedua, Tuhan hadir dan membangkitkan kepekaan kita akan kemenangan-Nya melalui perjamuan-Nya.
Kita pun dapat bersikap lamban dan bodoh dalam mengenali serta menyadari kebangkitan dan penyertaan Tuhan. Kita dapat menjalani hidup seolah Tuhan tidak pernah bangkit. Mata iman kita sering terganggu oleh selaput ketakutan atau kekhawatiran akan hidup ini. Seolah janji penyertaan Tuhan yang bangkit hanyalah mimpi di siang bolong. Marilah kita memelihara disiplin menggali firman Tuhan dan beribadah dengan penuh syukur, agar mata iman kita terbuka sehingga dapat melihat dan mengalami pengutusan Tuhan secara baru.
KESADARAN AKAN KEBANGKITAN DAN PENYERTAAN TUHAN ADALAH PENANGKAL AMPUH TERHADAP KETAKUTAN DAN KEKHAWATIRAN
Rabu, 23 April 2014
KEBENARAN YANG DISINGKAPKAN. (Lukas 24:28-35)

Apa yang ditegaskan oleh "Yesus yang tidak mereka kenali" kepada kedua orang murid itu adalah mengenai Mesias dan berita tentang kebangkitan-Nya. Namun pertanyaan kedua murid itu adalah jika Yesus benar-benar bangkit bagaimana mereka dapat mengenali dan yakin bahwa itu adalah Yesus, jika mereka tidak melihat? Atau dengan pertanyaan lain bagaimana Yesus meyakinkan mereka bahwa Ia adalah Yesus? Yesus tidak menyatakan "Akulah Yesus" dengan kata-kata, namun dengan gerakan yang begitu khusus dan identik dengan diri-Nya.
Ketika Ia duduk makan, mengambil roti, mengucapkan berkat, memecah-mecahkannya, dan memberikan kepada mereka, maka terbukalah mata kedua murid itu (ayat 30-31). Mereka mengenali Yesus bukan dengan melihat tanda paku di pergelangan tangan, namun dengan melihat cara Ia memecahkan roti. Apa yang Yesus lakukan di hadapan mereka berdua serupa dengan dua peristiwa besar yang pernah Ia lakukan dahulu. Pertama ketika Ia memberi makan 5000 orang (lih. 9:16). Kedua ketika perjamuan malam berlangsung (22:14-23). Kemungkinan besar Kleopas dan temannya bukan saksi mata atas dua peristiwa itu. Namun mereka pasti sudah mendengar peristiwa itu dan percakapan Yesus setelahnya. Khususnya tentang pemberitaan bahwa Kristus mempersembahkan tubuh dan darah-Nya untuk menjadi tebusan bagi banyak orang.
Semua berita itu nampaknya tidak masuk akal bagi mereka, bahkan setelah kematian Yesus sekalipun. Baru ketika Yesus mengungkapkan bahwa Perjanjian Lama kaya akan nubuat, upacara keagamaan, dan lambang-lambang yang sebenarnya menunjuk kepada pengorbanan Mesias sebagai persembahan yang hidup, maka gerakan yang dilakukan Yesus membuat mata mereka terbuka dan mereka mengenali-Nya. Mereka segera kembali ke Yerusalem, bukan untuk berharap agar Yesus membuktikan bahwa Dialah Raja dan akan menyelamatkan Israel. Sekarang mereka ke Yerusalem karena mereka sudah tahu bahwa Yesus adalah Raja dan penebusan yang Ia kerjakan jauh melebihi kemerdekaan bangsa Israel yang mereka dulu idam-idamkan.
Iman dan pengharapan mereka sudah tertancap pada fondasi yang kuat yakni pengenalan akan Kristus yang bangkit. Bagaimana Anda meyakini bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia?
KETAHUILAH BAHWA YESUS ADALAH SATU-SATUNYA JURUSELAMAT DUNIA!

Kamis, 24 April 2014
KESAKSIAN KEBANGKITAN. (Lukas 24:13-35)

Dua murid Yesus sedang berjalan ke sebuah desa bernama Emaus. Dalam perjalanan tersebut mereka memperbincangkan peristiwa yang baru terjadi di Yerusalem yaitu bahwa Yesus telah bangkit (ayat 14-15)! Mereka telah mendengar kesaksian perempuan-perempuan yang menyatakan Yesus telah bangkit. Tetapi, seperti murid lainnya, mereka tidak dapat menerima begitu saja kesaksian yang menyatakan bahwa Yesus telah bangkit (ayat 22-24). Bahkan mereka sama sekali tidak mengharapkan Yesus akan bangkit. Ini adalah pengharapan yang sia-sia karena terkubur bersama kematian Yesus. Bahkan ketika Yesus yang bangkit itu menghampiri, mereka tidak mengenali Yesus (ayat 16).
Bagaimana Yesus menyaksikan kebangkitan-Nya kepada mereka? Pertama, Yesus menegur mereka (ayat 25). Yesus mengingatkan mereka bahwa penderitaan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam hidup-Nya (ayat 26).
Kedua, Yesus menunjuk pada kesaksian kitab suci tentang diri-Nya (ayat 27). Secara perlahan Yesus membawa mereka kepada pengenalan akan diri-Nya. Apa yang sedang terjadi di Yerusalem merupakan penggenapan terhadap isi Alkitab. Dengan demikian semua peristiwa yang sedang terjadi harus dipahami dari sudut pandang Kristus. Yesus membimbing mereka ke dalam pengenalan sejati tentang Yesus, bahwa Yesus lebih daripada sekadar nabi Allah. Bagaimana reaksi keduanya? Hati mereka berkobar-kobar (ayat 32).
Ketiga, Yesus duduk dalam perjamuan dengan kedua murid tersebut. Ketika Yesus mengambil roti dan memberkatinya, terbukalah mata rohani kedua murid tersebut. Sekarang mereka melihat Yesus dengan jelas. Mereka segera bergegas kembali ke Yerusalem menyaksikan kebangkitan Yesus (ayat 35).
Kebangkitan Yesus adalah peristiwa dan kenyataan sejarah. Namun, hanya kekuatan Allah yang dapat mencelikkan mata rohani kita agar kita dapat mempercayai fakta ini.
KUBUR KOSONG MEMBUKTIKAN BAHWA KEBANGKITAN KRISTUS BUKAN OMONG KOSONG!

Jumat, 25 April 2014
KUASA KEBANGKITAN KRISTUS (Matius 28:1-10)

Kematian Yesus pasti mendatangkan kekecewaan bagi sebagian murid yang memiliki pengharapan mesianis yang keliru. Mereka merasa Yesus sudah kalah dan gagal untuk menyelamatkan bangsa Yahudi. Kematian Yesus juga menimbulkan dukacita yang mendalam bagi yang lainnya, yaitu para perempuan yang begitu mengasihi dan setia melayani Dia selama ini. Kasih tersebut telah mendorong mereka pada hari yang ketiga dari kematian Tuhan Yesus untuk menengok, meminyaki, dan merempah-rempahi jenazah-Nya. Justru mereka kemudian menjadi saksi kebangkitan Tuhan Yesus.
Sama seperti kedahsyatan kuasa Allah dinyatakan saat kematian Kristus, melalui gempa bumi yang hebat dan kebangkitan orang-orang kudus, demikian juga saat kebangkitan Sang Juruselamat terjadi gempa bumi yang hebat (ayat 2). Malaikat Tuhan muncul menggulingkan batu penutup kubur Yesus, sekaligus menjadi saksi kebangkitan-Nya. Melalui malaikat tersebut, para perempuan yang datang ke kubur mendengar kabar baik tersebut dan kemudian menjadi saksi buat para murid lainnya bahwa Yesus benar-benar sudah bangkit (ayat 8). Yesus pun kemudian menampakkan diri kepada para murid-Nya (ayat 9-10) untuk meneguhkan iman mereka karena melalui merekalah dunia harus mendengar pemberitaan akan kebangkitan Kristus. Hal ini terjadi karena tradisi Yahudi waktu itu tidak memperbolehkan seorang perempuan Yahudi menjadi saksi.
Zaman sudah berubah, tidak lagi ada pembedaan laki-laki dan perempuan. Setiap orang yang sudah mengalami kuasa kebangkitan Kristus dipanggil untuk menjadi saksi kuasa-Nya yang mengubah manusia berdosa menjadi anak-anak Allah. Sudahkah Anda mengalami kuasa kebangkitan Kristus dalam hidup Anda?
Dapatkah orang lain melihat Kristus yang bangkit nyata dalam hidup Anda yang mengubah karakter Anda semakin hari semakin menyerupai Kristus?

Sabtu, 26 April 2014
LAMBAN DAN BODOH (Lukas 24:13-35)

Pasti topik hilangnya mayat Yesus menjadi perbincangan hangat, paling tidak dikalangan para murid Yesus. Kleopas dan kawannya, yang sedang dalam perjalanan ke Emaus, juga membicarakan hal itu. Selain kubur kosong, yang merupakan bukti kebangkitan Yesus, mereka juga tahu berbagai perbuatan ajaib yang Yesus lakukan dan pengharapan mesianis yang pupus karena Yesus disalib (19-27). Sayangnya semua itu tidak membuat mereka mampu mengenali bahwa yang datang mendekati mereka adalah Yesus yang bangkit.
Para murid lamban dan bodoh dalam mengenali serta menyadari kemenangan dan penyertaan Tuhan. Kita pun bisa saja demikian. Kita bisa saja menjalani hidup seolah Tuhan tidak pernah bangkit. Kita mengalami kehidupan yang murung dan banyak kegagalan sebab tidak mengalami realitas kebangkitan Tuhan secara nyata. Syukur kita tidak perlu berlarut dalam kekelaman demikian. Tuhan tidak akan membiarkan para murid-Nya tetap dalam ketidaktahuan, kemurungan atau kegagalan. Ia akan datang dan memberikan hadirat-Nya menjadi pengalaman nyata kita. Namun, bagaimana hadirat-Nya yang mengubahkan hidup itu dapat kita alami? Perikop ini memaparkan dua hal yang membuat kita dapat mengalami kebangkitan Kristus dalam hidup kita. Pertama, melalui penggalian dan perenungan firman Tuhan, Roh Kudus berkenan memberikan pengertian tentang firman yang kita baca dan renungkan sampai kita berjumpa Yesus. Kedua, Tuhan hadir dan membangkitkan kepekaan kita akan kemenangan-Nya melalui pemecahan roti perjamuan, di dalam mana Tuhan melayani umat-Nya.
Dalam ibadah dan khususnya waktu kita ambil bagian dalam perjamuan kudus, kita berpartisipasi dalam Kristus yang mati dan bangkit. Bila kita memelihara disiplin menggali firman Tuhan dan beribadah penuh syukur, mata rohani kita akan terbuka melihat dan mengalami pengutusan Tuhan secara baru.
KEBANGKITAN KRISTUS MENGUBAH HIDUP KITA MENJADI HIDUP BERPENGHARAPAN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar