Mimbar Gereja u/warta 15 Mei 2011

GIA Sby (Darmo Harapan sore)
Minggu, 08 Mei 2011
Oleh:  Pdt. Menahem L. Soetedja

ALLAH MEMPUNYAI RENCANA
(Yeremia 29-11-14)

Dalam pembacaan Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan dalam Yeremia 29:11-14  ini ada beberapa hal penting yang boleh kita perhatikan. Memang rencanaNya adalah rencana damai sejahtera dan bukan rencana kecelakaan. Tetapi kitalah yang sering menyalah artikan tentang rencanaNya dalam hidup kita. Kita berpikir bahwa kalau rencana Tuhan adalah rencana damai sejahtera maka hidup kita dibebaskan dalam berbagai pergumulan. Jika dalam pergumulan kita dijawab oleh Tuhan atau dalam keadaan menyenangkan kita berkata inilah rencana Tuhan tetapi jika yang terjadi dalam hidup ini adalah sesuatu yang membuat kita meneteskan air mata maka kita berkata mungkinkah ini rencanaNya ? Mengapa demikian? Karena tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Namun justru itulah yang kita alami dalam hidup ini sehingga kita meneteskan air mata dan mungkin ada yang putus asa. Disaat-saat seperti inilah kadang-kadang kita mempertanyakan tentang kasihNya. Dimanakah rencanaNya yang merupakan rencana damai sejahtera bagi hidup saya?
Oleh karena itu melalui FirmanNya yang kita baca dan renungkan saat ini memberikan pemahaman bagi kita umatNya bahwa:
  1. RancanganNya bukanlah rancangan kita. Disini kita diajarkan bahwa Dialah yang mengetahui segala sesuatu yang terbaik bagi anak-anakNya dan yang menjadi Tuan atas kehidupan kita sehingga kita harus taat pada perintahNya dan bukan sebaliknya. Akan tetapi pada kenyataannya sering kitalah menjadi tuan dimana hal ini dinyatakan melalui doa-doa kita yang hendak langsung dijawab oleh Tuhan. Untuk itu perlu kita  ketahui bahwa ayat 11-14 ini sesungguhnya umatnya berada di pembuangan di Babel. Jelas umatNya saat itu bukan menikmati kesenangan tetapi mereka dalam tekanan, himpitan, pergumulan. Tentu harapan-harapan mereka ingin cepat keluar dari pergumulan, atau musuh mereka langsung dihukum atau dihancurkan Tuhan. Memang Orang Yahudi memiliki pemahaman bahwa orang yang berkenan kepada Tuhan diberkati oleh Tuhan dan orang-orang jahat langsung dihukum oleh Tuhan. Tetapi dalam Yeremia 29:5-6 dikisahkan bahwa Tuhan menyuruh umatNya berdoa bagi bangsa Babel yang sedang menindas mereka. Tetapi ceritanya tidak berhenti sampai disitu, 70 tahun kemudian barulah Allah mengeluarkan Umatnya dari penindasan, pergumulan. Disini Tuhan mengajarkan bahwa Ia tetap menyertai umatNya dan yang jelas Ia pasti meyatakan pertolonganNya tepat pada waktuNya.
  2. Kepada siapa kita beharap. Disini kita diajarkan bahwa saat-saat genting dalam hidup kita harus tahu kepada siapa kita berharap. Tentu kita terus berharap kepadaNya karena dialah yang mendesain segala sesuatu sehingga pada akhirnya kita menyatakan bahwa sungguh rancanganNya rancangan damai sejahtera.
  3. Apa yang menjadi pengharapan kita. Disini kita diajarkan bahwa dalam situasi dan kondisi apapun, namun tetap percaya bahwa Ia menyertai dan akan memberi yang terbaik bagi yang berharap kepadaNya. Tuhan memberkati Amin     

Diringkas oleh: Pdm. Anugrah Laia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar