Mimbar Gereja u/Warta 02 Mei 2010

GIA Sby (Darmo Harapan pagi)
Minggu, 25 April 2010
Oleh: Pdt. Natanael Channing

DOA YANG TERPUSAT KEPADA ALLAH
(Lukas 22:40-44)

Ketika membaca Lukas 22:40-44, kita akan belajar dari doa Tuhan Yesus. Ayat 42 mencatat: “Ya bapaku, jikalau Engkau mau, ambilah cawan ini dari padaKu: tetapi bukanlah kehendak-Ku melainkan kehendakMulah yang terjadi.”
Siapakah Tuhan Yesus itu sehingga Ia berdoa? Dia adalah Allah yang menjadi manusia. Tuhan Yesus tahu bahwa didepan-Nya ada masalah, tekanan, untuk itu Dia berdoa.
Dalam kondisi apa bagian ini dicatat? Saat itu Tuhan Yesus berada di taman Getsemani. Tuhan Yesus tahu bahwa Ia akan mengalami penderitaan, mati di atas kayu salib. Hal yang paling ditakutkan oleh Tuhan Yesus bukanlah karena Ia harus menderita disesah ataupun Ia harus disalib. Tetapi hal yang paling mengerikan yang dialami Tuhan Yesus yaitu ketika Ia harus meminum cawan pahit. Cawan pahit berarti terpisahnya manusia dari Allah.
Apa doa Tuhan Yesus? Ya Bapa. Tuhan Yesus memanggil Allah sebagai Bapa. Hubungan Allah dengan manusia adalah hubungan Bapa dan anak. Hubungan Bapa dan anak berarti:
  • Relasi yang dekat dan akrab.
  • Relasi yang bukan formalitas.
  • Relasi kepasrahan kepada Bapa.
  • Relasi kepercayaan seutuhnya
Bapa menjadi pusat dalam doanya. Apa artinya doa:
  1. Bercakap-cakap dengan Allah. Di taman Getsemani Tuhan Yesus memanggil Bapa di dalam doanya. Karena seorang Bapa tidak dapat meninggalkan anakNya. Sedangkan di atas kayu salib Tuhan Yesus berkata: “AllahKu-AllahKu mengapa engkau meninggalkan Aku” Mengapa Tuhan Yesus menyebut nama Allah? Karena Allah meninggalkan manusia karena dosa. Ketika Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa, Dia mencurahkan isi hatinya: “Kalau boleh ambillah cawan ini dari padaKu, tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi.
  2. Doa merupakan sikap demo rohani. Ketika Tuhan Yesus berdoa, Dia berlutut. Berlutut berarti tanda saya tidak mampu, lemah, tidak berdaya. Demikianlah halnya kita ketika berdoa menyadari bahwa saya membutuhkan Tuhan dalam hidup saya.
  3. Doa adalah aplikasi hidup sehari-hari. Di dalam hidupnya Tuhan Yesus selalu berdoa dan merupakan aplikasi hidup sehari-hari Biarlah doa boleh menjadi aplikasi hidup sehari-hari di dalam kehidupan kita, orang percaya dan berserah kepadaNya.
Diringkas oleh: Pdm. Rian Waruwu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar